TechnoBusiness News
Pendapatan Indonet Kuartal 1/2021 Capai Rp126,4 Miliar
Pendapatan Indonet sepanjang kuartal 1/2021 tercatat sebesar Rp126,4 miliar.
Published
3 years agoon
Pendapatan Indonet sepanjang kuartal 1/2021 tercatat sebesar Rp126,4 miliar.
Jakarta, TechnoBusiness ID • PT Indointernet Tbk. (IDX: EDGE), atau Indonet, perusahaan penyedia layanan infrastruktur digital di Indonesia yang didirikan pada 1994, hari ini mengumumkan kinerjanya.
Baca Juga: ICS Compute, One Stop Solution Layanan Cloud
Dalam pengumuman itu diketahui bahwa pendapatan Indonet sepanjang kuartal 1/2021 mencapai Rp126,4 miliar. Dari pendapatan usaha sebesar itu, perusahaan berhasil meraup laba bersih sebesar Rp20,9 miliar.
Direktur Utama Indonet Karla Winata mengatakan Indonet dapat mempertahankan rasio profitabilitas dengan baik karena menjalankan berbagai strategi bisnis dalam menggarap pasar.
Baca Juga: Jumlah Pengguna Dana Semester 1/2021 Naik 20 Juta
“Melalui pengembangan konektivitas dan membangun fasilitas data center di berbagai pusat kota yang merupakan pendorong utama ekonomi digital,” lanjutnya.
Lebih dari itu, Indonet sedang fokus mengembangkan layanan terintegrasi seperti HyperScale ConneX dengan melayani multikonektivitas dan berbagai platform digital seperti data center dan multicloud global.
Melalui PT Ekagrata Data Gemilang, anak usahanya, Indonet telah memiliki data center EDGE DC 1 berkapasitas 6 MW. Perusahaan tersebut juga bersiap membangun EDGE DC 2 di areal 6.000 meter persegi pada 2022.
Baca Juga: DCI Indonesia Bangun Data Center Campus di Karawang
Pada kuartal 2/2021, Indonet berkolaborasi dengan perusahaan data center asing, yakni Digital Edge (Hong Kong) Ltd., untuk mengembangkan data center di Tanah Air.
Karla menambahkan, Indonet telah berhasil membangun ekosistem digital yang terdiri dari penyedia layanan cloud global, perusahaan-perusahaan finansial, logistik, e-commerce, dan lain sebagainya.
Seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi, yang diuntungkan memang perusahaan infrastruktur digital. Tentu semua perusahaan yang berhubungan dengan teknologi membutuhkannya.
Baca Juga: Toyota Research Berhasil Kembangkan Robot Lingkungan
“Karena transformasi bisnis masih dalam tahap awal, maka peluang besar bagi perusahaan-perusahaan infrastruktur teknologi untuk tumbuh besar pula,” kata Jeffrey Bahar, Group Deputy CEO Spire Research and Consulting.
Yang menarik, kata Jeffrey, “kue” yang besar itu diperebutkan oleh “pemain” yang tidak terlalu banyak sehingga masing-masing mendapatkan ceruk yang lumayan.
Baca Juga: Inilah Makna di Balik Logo Baru Telkomsel
Bahkan, di samping alasan regulasi, kata Jeffrey, perusahaan-perusahaan multinasional seperti AWS, Google, Alibaba, Microsoft berduyun-duyun membangun data center di negara paling berkembang di Asia Tenggara ini.•
—Intan Wulandari, TechnoBusiness ID • Foto: Indonet
Tekan “tombol lonceng” di sisi kiri layar Anda untuk mendapatkan notifikasi berita terbaru dari TechnoBusiness lebih cepat.
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.