Published
6 years agoon
Nanoteknologi juga membantu pengguna mengembalikan investasi hingga 700%.
San Francisco, TechnoBusiness ● Nanoteknologi dapat menekan konsumsi bahan bakar mesin kendaraan secara signifikan. Hal itu dikemukakan oleh perusahaan rintisan (startup) asal Silicon Valley, FuelGems Inc., Rabu (20/3).
Untuk diketahui, kebutuhan bahan bakar untuk mesin apa pun di seluruh penjuru dunia tidak bisa dihindari. Karena itu, pasar bahan bakar minyak dunia saat ini mencapai US$3,5 triliun per tahun.
Di Amerika Serikat dan Eropa, berdasarkan data Energy Information Administration, armada perusahaan menghabiskan bahan bakar senilai US$200 miliar lebih setahun.
Baca Juga: Pavel Ilii, Imigran yang Sukses Membangun IPWebMedia dengan US$300
Karena itu, kesadaran untuk menghemat, atau bahkan mengganti, bahan bakar terus digalakkan. Penelitian dan pengembangan dilakukan bertahun-tahun, pengujian di universitas cukup banyak, dan pengujian oleh pengemudi di jalanan diketahui setiap hari.
Penelitian-penelitian itu belum terlalu menjawab kebutuhan, sampai akhirnya FuelGems baru saja mengumumkan siap memproduksi massal nanopartikel yang mampu mengurangi biaya bakar bakar kendaraan sebesar 7-10%.
Selain memangkas kebutuhan bahan bakar, nanopartikel baru itu juga mengurangi emisi gas rumah kaca: hanya 1-3 gram nanopartikel FuelGems per ton bahan bakar, jumlah yang sangat kecil.
Sebanyak 90% lebih pengemudi Uber yang dilibatkan dalam pengujian FuelGems mengakui keunggulan nanopartikel itu. Alhasil, menurut FuelGems, penggunanya mampu memperoleh pengembalian investasi (return of invesment) hingga 700%.
Baca Juga: Cerita Heroik Priyam Sengupta Berbuah Aplikasi Donor Darah Bloodmates
FuelGems menyatakan nanoteknologi miliknya lebih baik daripada yang ditawarkan perusahaan-perusahaan raksasa seperti Shell, BP, Chevron, dan ExxonMobil.
Perusahaan-perusahaan itu menawarkan bahan bakar tambahan yang sebagian besar mahal dan hanya menawarkan efek pembersihan mesin—tidak mengurangi konsumsi bahan bakar. “FuelGems benar-benar unik,” kata perusahaan itu.
Produk FuelGems mudah digunakan: pengemudi dapat menambahkan campuran ke tangki bahan bakar saat pengisian, dan operator armada besar dapat menambahkan campuran ke tangki bahan bakar stasiun pengisian terpusat.
Bahan campuran itu dinyatakan aman secara ekologis dan tidak membahayakan kendaraan atau lingkungan; partikel nano terbakar di dalam mesin dan tidak menyumbat filter partikulat diesel. FuelGem juga tidak akan memengaruhi garansi kendaraan.
Baca Juga: Disney Resmi Caplok 21st Century Fox Senilai US$71,3 Miliar
FuelGems dengan semangat menyatakan temuannya merupakan jawaban dari Konferensi PBB yang dihadiri oleh 170 negara di Paris beberapa tahun lalu.
Memang produsen-produsen otomotif global seperti Toyota, Hyundai, Volkswagen, GM, dan lain-lain telah berlomba-lomba mengembangkan mobil listrik untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Akan tetapi, dunia tidak bisa menghindari fakta bahwa kendaraan-kendaraan lama tak lantas berganti. Sehingga, pada 2050, 80% dari total kendaraan yang beredar di Bumi ditengarai masih ditenagai oleh bensin atau solar.
Dunia membutuhkan solusi. “Dan, hari ini ada FuelGems yang mampu mengurangi penggunaan bahan bakar minyak bumi, mengurangi emisi, dan menghemat banyak uang pengemudi,” jelas FuelGems. “Semua orang menang.”●
—Philips C. Rubin, TechnoBusiness/PRN ● Foto: Euroscicon