Finance
Bagaimana Kinerja Keuangan Facebook Pascaskandal Data?
Published
7 years agoon
California, TechnoBusiness ● Banyak orang yang bertanya-tanya bagaimana kinerja Facebook Inc. (Nasdaq: FB) usai skandal pemanfaatan data pengguna oleh pihak ketiga, yakni Cambridge Analytica dan CubeYou, yang belum tuntas sampai sekarang.
Baca Juga: Sharp Cari Celah di Pasar Otomotif
Seiring tuntasnya pembukuan, Facebook pun melaporkan kinerja keuangan per kuartal pertama 2018 yang berakhir 31 Maret di Menlo Park, California, Amerika Serikat, Rabu (25/4).
Seperti biasa, pertumbuhan pengguna itu diikuti dengan peningkatan pendapatan perusahaan. Perusahaan jejaring sosial itu berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar US$11,96 miliar, naik 49% dibanding kuartal yang sama 2017 yang mencatatkan US$8,03 miliar.
Pendapatan yang besar itu 91%-nya disokong oleh iklan seluler, lebih besar porsinya dibanding 85% setahun lalu. Selama kuartal pertama 2018, perusahaan mengeluarkan belanja modal (capital expenditure) sebanyak US$2,81 miliar.
“Meskipun menghadapi tantangan yang sangat penting, komunitas dan bisnis kami dimulai dengan awal yang kuat pada 2018.”
—Mark Zuckerberg, pendiri dan CEO Facebook
Entah pengaruhnya belum terasa atau memang tidak ada pengaruhnya sama sekali dengan skandal data pengguna Facebook, yang jelas kinerja jejaring sosial terbesar sejagat itu terus menunjukkan kinerja keuangan yang baik.
“Meskipun menghadapi tantangan yang sangat penting, komunitas dan bisnis kami dimulai dengan awal yang kuat pada 2018,” kata Mark Zuckerberg, pendiri dan CEO Facebook. “Kami mengambil pandangan yang lebih luas tentang tanggung jawab dan investasi kami untuk memastikan layanan kami digunakan untuk kebaikan.”
Zuckerberg mengakui Facebook masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut. “Kami perlu terus membangun alat-alat baru untuk membantu orang terhubung, memperkuat komunitas, dan membawa dunia lebih dekat lagi,” lanjutnya.
Tidak banyak yang dilaporkan terkait skandal data, tapi pada April lalu Facebook telah meningkatkan pembelian kembali saham dari investor mereka. Tidak tanggung-tanggung, nilainya hingga US$9 miliar. Padahal, sebelumnya dewan direksi hanya menyetujui US$6 miliar.●
—Philips C. Rubin, TechnoBusiness ID ● Foto-Foto: Facebook