TechnoBusiness Talks
Purjono Agus Suhendro berbincang dengan Head of Marketing Tokocrypto Adytia Raflein
Published
6 years agoon
Adytia Raflein, Head of Marketing Tokocrypto, platform jual beli mata uang digital di Indonesia, belum lama ini mengungkapkan kepada Purjono Agus Suhendro, CEO & Editor in Chief TechnoBusiness Indonesia, tentang perkembangan pasar kripto terkini dan imbasnya terhadap bisnisnya.
Harga Bitcoin setahun lalu mencapai Rp260 juta, sedangkan sekarang tinggal Rp57 juta, bahkan pada pertengahan Desember 2018 sempat hanya Rp46 juta. Artinya, turun jauh sekali. Apakah jual beli kripto masih menarik?
Untuk bermain kripto itu sebenarnya ada beberapa cara. Orang yang terlalu konsen dengan harga mungkin orang yang memilih membeli lalu menyimpannya alias hold.
Dia membeli dengan harga misalnya Rp100 juta, berharap tahun depan harganya naik. Itu yang mungkin berkurang cukup banyak, khususnya di Indonesia.
Itu terjadi karena masyarakat Indonesia bergabung ketika hype dengan harga hampir Rp300 juta kemarin.
Tapi klo untuk yang melakukan trading, jual beli, jual beli, itu harga ada imbas tapi dianggap bagian dari risiko investasi.
Baca Juga: Tokocrypto Hadirkan Digic, Token Berbasis Emas
Tapi, kan cenderung turun terus…
Betul, jadi trading yang sekarang marak adalah trading dalam waktu singkat. Orang beli sekarang dia langsung jual lagi. Ini benar-benar mereka tidak berusaha menyimpan aset kripto mereka.
Dalam detik atau menit. Mereka akan set harga. Ada juga satu cara yang sebenarnya di komunitas Tokocrypto sangat marak, dan itu sempat membuat trouble kami karena pada saat terjadi selisih harga itu sangat tinggi transaksinya, yaitu orang melakukan arbit.
(Arbit atau arbitrase merupakan praktik dan strategi mencari keuntungan dengan cara memanfaatkan perbedaan harga pasar Bitcoin. Harga satu Bitcoin bisa berbeda-beda tergantung pada tingkat permintaan dan penawaran para pembeli dan penjual di suatu pasar Bitcoin (Bitcoin Exchange)—Sumber: Indodax.com.
Jadi, dia beli di platform lain dan dia jual di Tokocrypto. Kami meng-encourage 2%. Ketika terjadi selisih harga, mereka akan melihat ada margin sekian. Pola begitu masih sangat tinggi, beli di toko kripto lain jual di toko kripto lain.
Apalagi di Tokocrypto bisa langsung jual. Kalau di tempat lain tunggu ada yang mau beli, tapi di Tokocrypto bisa langsung jual.
Baca Juga: Edukasi Publik, Tokocrypto Gandeng Infonesia
Berkat kecanggihan teknologi yang digunakan?
Karena teknologi dan karena pilihan. Di toko lain juga ada cara instan, tapi komisi transaksi (transaction fee) yang mereka ambil lumayan. Rata-rata 0,3%, sedangkan di Tokocrypto hanya 0,1%.
Dan, cukup banyak orang melakukan withdraw dari Tokocrypto karena tidak menarik biaya apa pun.
Berapa member Tokocrypto sekarang?
Saat ini, kami sudah memiliki lebih dari 10.000 member dan terus tumbuh sampai sekarang.
Seberapa yakin harga kripto akan kembali naik?
Kalau masalah yakin naik dan tidak naik, harga semakin sulit diprediksi. Jangankan kita ngomongnya tahun depan, setengah jam lagi saya juga tidak bisa memprediksi. Karena saya sendiri pernah mengalami beli saat harga naik (lalu) ternyata turun.
Tapi, kami percaya dengan industri ini. Kami percaya dengan teknologi blockchain, bahwa ini masih akan terus tumbuh. Blockchain merupakan the next technology.●
Artikel ini juga bisa dibaca di Koin.Digital, TechnoBusiness Media Network
You may like
-
Setelah 6 Tahun Beroperasi, Tokocrypto Gaet 4,5 Juta Pengguna
-
Tokocrypto Jadi Penyetor Pajak Aset Kripto Terbesar di Indonesia
-
Tokocrypto Jadi Bursa Perdagangan Aset Kripto Terbesar di Indonesia
-
Pemilik Token TKO Bisa Beli Tiket Perjalanan di Travala.com
-
Tokocrypto Raih Pendanaan dari Binance
-
Jumlah Pengguna Domain .id Terus Meningkat
-
Tokocrypto Resmi Terdaftar di Bappebti
-
Tokocrypto Siap Selenggarakan Blockchain Week 2019
-
Transaksi Koin Digital di Tokocrypto Capai Rp4 Miliar per Hari