Published
6 years agoon
Pendiri Cowboy Ventures asal Amerika Serikat ini memperkenalkan istilah “unicorn” sejak 2013.
Jakarta, TechnoBusiness Star ● Di dunia perusahaan rintisan (startup), sering kali kita mendengar istilah unicorn. Apa itu? Yaitu, istilah untuk menggambarkan kategori perusahaan rintisan teknologi yang telah memasuki valuasi sebesar US$1-9 miliar.
Unicorn, hewan legenda mirip kuda bertanduk satu yang langka, dinilai cocok untuk menggambarkan pencapaian perusahaan-perusahaan dengan valuasi sebesar itu—yang sulit atau langka ditemukan.
Baca Juga: Lien Choong Luen Ditunjuk jadi GM Operasi Go-Jek Singapura
Istilah unicorn pertama kali diperkenalkan oleh Aileen Lee pada 2013. Siapa dia? Dia adalah seorang venture capitalist yang juga pendiri sekaligus Managing Partner Cowboy Ventures.
Lee, wanita kelahiran Staten Island, New York City, pada 1970, memang orang yang berpengalaman dalam membantu membesarkan perusahaan teknologi, baik sebagai investor maupun pengelola.
Lewat Cowboy Ventures, pemodal ventura (ventura capital) berbasis di Palo Alto, California, Amerika Serikat, yang didirikannya pada 2012, Lee telah mengucurkan pendanaan ke 94 perusahaan rintisan.
Rata-rata pendanaan yang dikucurkan berupa seed funding dan early stage ventures. Yang terbaru, pada 18 Januari lalu, seperti tercatat di Crunchbase, Cowboy Ventures mengucurkan US$3,6 juta ke Hone, platform online untuk pelatihan kepemimpinan dan manajemen asal San Francisco.
Baca Juga: Neneng Goenadi Perkuat Grab Indonesia
Sebelum mendirikan Cowboy Ventures, Lee bekerja di pemodal ventura Kleiner Perkins Caufield & Byers (KPCB) sejak 1999. Selama di firma itu, ia juga menjadi CEO RMG Networks, perusahaan media digital luar ruang yang didukung KPCB.
Lee, seperti diuraikan dalam biografi manajemen Cowboy Ventures, juga pernah memegang kendali operasional Gap Inc, The North Face, dan Odwalla. Tapi, perjalanan kariernya yang sukses itu ia mulai dari Morgan Stanley, bank dan layanan finansial asal New York.
Jika di rumah, Lee menjadi ibu dari tiga anak—dan sering kali menyebut plus seekor anjing, ayam, dan lebah. Suami lulusan Massachusetts Institute of Technology, Harvard Business School, dan Millburn High School ini juga seorang pendiri sebuah perusahaan rintisan.●
—Intan Wulandari, TechnoBusiness Star ● Foto: FinSME’s