TechnoBusiness Insights
3 Tips Investor Institusional Raup Profit dari Aset Kripto
Inilah tiga tips investor instituional meraup profit dari aset kripto menurut CEO Matrixport Cynthia Wu.
Inilah tiga tips investor instituional meraup profit dari aset kripto menurut CEO Matrixport Cynthia Wu.
Published
2 years agoon
Jakarta, TechnoBusiness Tips ID ● Begitu harga Bitcoin merangkak naik, semua mata tertuju pada aset kripto. Tidak hanya investor perorangan, investor institusional seperti Tesla dan MicroStrategy ramai-ramai “mengguyur uang” ke produk virtual tersebut.
Namun, belakangan harga Bitcoin anjlok cukup dalam. Hampir mayoritas investor diyakini merasakan kerugian. Lantas, pertanyaannya kemudian, apakah aset kripto memang tidak menarik lagi untuk dijadikan ladang investasi? Jawabannya tetap menarik, asal…
Baca Juga: 5 Tips Membuat Konten yang Viral di Media Sosial ala Sribu
Berikut ini tiga tips investor institusional meraup profit dari aset kripto menurut CEO Matrixport Cynthia Wu:
Sentimen masyarakat pada umumnya bisa dibilang keliru, terlepas dilihat di sisi kehati-hatian para investor, karena spekulasi yang ada masih akan terus berkembang tentang bagaimana runtuhnya UST akan memicu otoritas atau regulator global untuk memperketat kontrol dalam lingkup kripto.
Namun, terlepas dari ketidakpastian pasar, beberapa orang memandang prospek pertumbuhan industri kripto dalam jangka panjang masih cukup sehat karena investor terus mengawasi perkembangan DeFi.
Industri kripto memiliki volatilitas dan inovasinya sendiri yang tidak terpengaruh oleh kekuatan atau peraturan eksternal. Lebih dari 100 institusi telah menyatakan minatnya untuk menggunakan ‘konektor DeFi’ Matrixport di sisi solusi penyimpanan.
Sentimen masyarakat pada umumnya bisa dibilang keliru, terlepas dilihat di sisi kehati-hatian para investor.
“Masalah saat ini hanyalah rintangan sementara dan partisipasi jangka panjang di DeFi sepertinya tidak akan melambat,” ujar Cynthia. Bahkan, banyak institusi masih menjajaki DeFi sebagai bidang untuk membangun kehadiran ekosistem jangka panjang mereka.
Pada Mei lalu, otoritas moneter Singapura mengumumkan “Project Guardian” untuk mengeksplorasi tokenisasi aset keuangan dan kasus penggunaan DeFi, yang akan dilakukan bekerja sama dengan DBS Bank dan JP Morgan, yang menunjukkan bahwa minat institusional dalam aset digital tidak akan hilang dalam waktu dekat.
Karena semakin banyak institusi yang mengeksplorasi eksposur di DeFi, strategi investasi mereka juga berkembang dengan cara diversifikasi. Pada Q4 tahun lalu, hedge fund terlihat melakukan strategi dengan berinvestasi pada pasar yang kondisinya lebih netral di bursa sentral untuk mencari hasil yang lebih stabil.
“Kondisi pasar yang tingkat volatilitasnya rendah tentu memberikan hasil yang kurang bagus bagi portofolio yang mereka pegang. Maka dari itu, institusi menyebarkan sebagian besar aset yang mereka kelola ke DeFi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, sesuai dengan risiko yang diambil,” ujar Cynthia.
Baca Juga: 5 Tips Menjual Secara Optimal Saat Ramadan Ala Xendit
Mengingat hal ini, kekhawatiran akan risiko dan infrastruktur yang aman menjadi perhatian utama. Sebagian besar institusi sedang melakukan uji tuntas atas risiko investasi dengan tetap aktif memantau imbal hasil dan likuiditas yang ditawarkan oleh beragam macam platform.
“Untuk memfasilitasi ini, banyak layanan profesional, seperti Matrixport, menawarkan lapisan jaminan tambahan dengan infrastruktur audit yang kuat, setara dengan standar institusional — pada akhirnya, untuk menciptakan lingkungan yang lebih terlindungi bagi investor institusional sehingga lebih banyak dari mereka merasa lebih aman untuk menggunakan aset kripto,” tambah Cynthia.
Ke depannya, seiring dengan semakin canggihnya kumpulan investor institusional, strategi untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih maju seperti protokol kontrak pintar dan brankas yang menghasilkan pengambilan hasil dengan menjual opsi akan dikerjakan oleh penyedia layanan keuangan.
Baca Juga: 3 Tips Backup Data Digital Terbaik Ala Western Digital
“Terlepas dari prospek kurang menyenangkan selama beberapa bulan terakhir ini, ada banyak peluang dan inovasi dalam kripto dan DeFi yang masih terbukti menjadi salah satu instrumen yang layak bersaing dengan aset dan instrumen investasi tradisional lainnya,” tutup Cynthia.●
—Vino Darmawan, TechnoBusiness Tips ID ● Foto: Matrixport
Realme C75 Jadi Smartphone Paling Tahan Lama di Dalam Air
Canon Selphy QX20, Printer Foto Portabel nan Cepat dan Praktis
Alto Network Jalin Kemitraan dengan MotionPay, E2Pay, Bank Jago
B. Braun Indonesia Resmikan Fasilitas Technical Service Baru
Kinerja Kinclong, Carro Raih Investasi Strategis dari Woori Venture
PNM Dukung Kementerian BUMN Tingkatkan Daya Saing UMKM
Ketika GenAI Jadi Penentu Kemenangan Persaingan Perusahaan
Grab Pilih Cloud AWS untuk Dukung Inovasi dan Pertumbuhan
4,6 Juta Serangan Siber di Indonesia pada Kuartal 3/2024 Diblokir