TechnoBusiness Insights
Pertumbuhan Data Center Regional Kerek Investasi Properti Industrial
Volume penjualan properti industri kalahkan perkantoran.

● Penjualan investasi properti di Asia Tenggara selama 2024 naik 16% dibanding tahun sebelumnya.
● Kebutuhan properti industrial untuk data center turut mendongkrak permintaan pasar.
Jakarta, TechnoBusiness Insights ID ● Meski suku bunga naik, penjualan investasi properti di Asia Tenggara pada 2024 naik 16% (dibanding 2023) menjadi US$17,2 miliar. Kenaikan itu didorong oleh berbagai faktor, salah satunya adanya lonjakan permintaan properti untuk data center.
Dalam laporan terbaru berjudul Southeast Asia Outlook 2025: Long Term Growth, Prospect Remain Intact, perusahaan riset dan konsultasi pasar properti global Cushman & Wakefield menyebutkan Singapura memimpin penjualan investasi properti industri, diikuti Malaysia, Thailand, Indonesia.

Tahun lalu menjadi tahun yang signifikan bagi pertumbuhan dan investasi data center di Asia Tenggara. Investasi yang dipengaruhi oleh tingginya permintaan untuk infrastruktur digital dan layanan cloud itu melonjak menjadi US$3,2 miliar.
Permintaan properti industri dari layanan data center itu bukan hanya melonjak tajam lebih dari empat kali lipat dibanding periode sebelumnya, melainkan juga mewakili sekitar 40% dari total volume permintaan properti industri selama setahun lalu, dan mengalahkan penjualan investasi perkantoran untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir.
Setelah Singapura, Johor, Bangkok, dan Jakarta muncul sebagai pusat pengembangan hyperscaler regional. Ke depan, tren peningkatan permintaan terhadap investasi properti industrial diyakini masih akan terus terjadi akibat besarnya kebutuhan pasar.●
Teks: TechnoBusiness Insight ID
Data: Cushman & Wakefield, April 2025
Foto: Istimewa