Ke Depan, AI Bisa Jadi Bos yang Lebih Baik Daripada Manusia

● Teknologi AI telah menjadi bagian dari sebagian orang di tempat kerja mereka.

● AI diyakini dapat menjadi bos yang lebih baik daripada manusia karena…

Jakarta, TechnoBusiness Insights ● Manusia memang makhluk paling cerdas di dunia, bahkan termasuk bisa membuat teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang mampu menyerupai kecerdasan manusia itu sendiri.

Belakangan, teknologi AI telah merangsek ke seluruh lini kehidupan, terutama di bidang-bidang yang beroperasi secara berulang (redundance) dan otomatis, seiring dengan digitalisasi yang terus berjalan.

Dalam laporan hasil survei terbaru Kaspersky berjudul Excitement, Superstition and Great Insecurity–How global Consumers Engage with the Digital World, lebih dari separuh (57%) responden menyatakan siap menggunakan AI agar lebih efisien.

Lalu, 31% responden mengatakan akan menggunakan AI untuk membantu menemukan pasangan yang tepat di aplikasi kencan. Yang menarik, 37% responden meyakini AI dapat menjadi pemimpin yang lebih baik daripada manusia karena tidak memihak.

Baca Juga:

• Kapasitas Daya TI Pusat Data Asia Pasifik 2028 Mencapai 94,4 GW
• 88% Perusahaan Mulai Gunakan AI tapi Infrastruktur Datanya Kuno
• Industri Seluler Asia Pasifik Bakal Lampaui US$1 Triliun pada 2030

Survei itu dilakukan oleh Kaspersky pada Juni lalu bekerja sama dengan Arlington Research, melibatkan 10.000 responden di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah serta Asia, termasuk India, China, dan Indonesia.

Saat ini, responden mengaku AI telah menjadi bagian dari mereka di tempat kerja. Sebanyak 34% manajer percaya AI bisa menjadi bos yang lebih adil daripada manusia. Artinya, selain memiliki sifat tidak memihak, AI juga lebih adil.●

Teks: TechnoBusiness Insights ID

Data: Kaspersky, Agustus 2024

Foto: MSI