TechnoBusiness Insights
8,3 Juta Insiden Keamanan Siber Lokal Terjadi Selama Kuartal 2/2024
Ancaman keamanan siber lokal turun, tapi tetap masih tinggi.
Published
1 week agoon
● Ancaman lokal (local threats) yang terjadi pada kuartal 2/2023 mencapai 13,01 juta kali.
● Sebanyak 18,4% pengguna diserang oleh ancaman keamanan siber berbasis web.
Jakarta, TechnoBusiness Insights ID ● Perkembangan teknologi dari waktu ke waktu semakin canggih tetapi serangan keamanan siber juga tak kalah canggih. Terbukti, insiden keamanan siber terus terjadi di mana pun dan kapan pun di seluruh dunia, meski kesadaran untuk menangkalnya mulai meningkat.
Memang upaya penangkalan aksi kejahatan siber tumbuh di mana-mana, tapi insiden tak sepenuhnya bisa dihentikan. Di Indonesia, kesadaran untuk menggunakan platform keamanan data semakin besar—yang juga didorong oleh kewajiban regulasi, telah berhasil menurunkan jumlah insiden keamanan siber.
Berdasarkan catatan perusahaan keamanan siber global Kaspersky dalam laporan Kaspersky Security Network terbaru, jumlah serangan siber terhadap pengguna internet di Indonesia selama kuartal 2/2024 lebih sedikit dibanding periode yang sama tahun lalu dan kuartal 1/2023.
Menurut laporan tersebut, ancaman lokal (local threats) yang terjadi pada kuartal 2/2023 mencapai 13,01 juta kali, sedangkan selama kuartal 2/2024 hanya 8,39 juta kali. Jumlah itu juga turun dari ancaman lokal selama kuartal 1/2024 sebanyak 10,09 juta kali.
Baca Juga:
- Ke Depan, AI Bisa Jadi Bos yang Lebih Baik Daripada Manusia
- Kapasitas Daya TI Pusat Data Asia Pasifik 2028 Mencapai 94,4 GW
- 88% Perusahaan Mulai Gunakan AI tapi Infrastruktur Datanya Kuno
Berhasil Diblokir
Dari seluruh ancaman keamanan siber, termasuk yang bersifat ancaman lokal, sebanyak 4,78 juta ancaman berhasil diblokir. Angka itu turun sebanyak 38,08% dibanding 7,72 juta ancaman selama kuartal 2/2022. Jumlah itu juga turun 18,38% dibanding pada kuartal 1/2024.
Masih menurut Kaspersky, selama kuartal 2/2024, sebanyak 18,4% pengguna diserang oleh ancaman keamanan siber berbasis web. Angka itu menempatkan Indonesia di peringkat ke-105 sebagai negara berbahaya dalam penjelajahan web.●
Teks: TechnoBusiness Insights ID
Data: Kaspersky, September 2024
Foto: Kaspersky
You may like
-
IBM Hadirkan Gen-AI ke Platform ESPN Fantasy Football
-
IBM to Acquire Accelalpha, Leading Oracle Consultancy
-
Sony Research and AI Singapore Sign MoU to Conduct Collaborative Research on LLM
-
85% Pengguna Lebih Suka LLM Tanpa Sensor agar Lebih Bebas
-
Casio Luncurkan G-Shock Ketiga Bersama Peselancar Kanoa Igarashi
-
Nilai Penjualan Smartphone di Indonesia Semester 1/2024 Rp48,9 Triliun
-
PNM Pamerkan Produk-Produk Nasabah Mekaar ke Tokyo Gift Show
-
Tiny Traveler Luncurkan Monitor Bayi Bertenaga AI yang Inovatif
-
Y&S Insights: Memetakan Pasar Logistik Indonesia Saat Ini