Connect with us

TechnoBusiness News

Pembelajaran Jarak Jauh, Strategi Baru Lembaga Pendidikan

Published

on

Lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan informal ramai-ramai memperkuat program pembelajaran jarak jauh.

Jakarta, TechnoBusiness ID ● Indayati Oetomo, International Director John Robert Powers (JRP) Indonesia, tak menampik jika efek dari pandemi virus Corona (COVID-19) lebih berat daripada krisis ekonomi 1997/1998.

Baca Juga: John Robert Powers Luncurkan Program JRP for Startups

Karena itu, begitu semua sektor berhenti nyaris total, Indayati menyadari bahwa krisis ini tak biasa dan bakal berlangsung lama.

Advertisement

Tidak satu pun industri yang bisa menghindarinya, termasuk industri pendidikan dan pelatihan seperti yang menjadi fokus bisnis John Robert Powers selama ini.

Baca Juga: Memahami Lima Elemen Penting “Personal Branding” di Era Digital

Wanita 64 tahun itu tidak tinggal diam. Ia lantas bergegas mencari solusi agar bisnisnya tetap berjalan meski pandemi kian membabi-buta.

“Siapa yang tahu COVID-19 ini selesainya kapan?” tanya Indayati kepada TechnoBusiness Indonesia di kantornya, Menara Astra, Sudirman, Jakarta, Senin (6/7).

Tak seorang pun yang tahu pandemi virus Corona (COVID-19) akan berakhir kapan. Atau, kata Indayati, jangan-jangan tidak akan pernah berakhir seperti TBC, HIV-AIDS, atau lainnya.

Advertisement

 

Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TVJangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.

[nextpage]

Indayati Oetomo, International Director John Robert Powers, bersama jajaran komisaris dan direksi JRP Indonesia.

Kalau sudah begitu, siapa pun harus menerima kenyataan bahwa COVID-19 itu ada. Makanya, Presiden Joko Widodo mengistilahkan dengan, “Kita harus berdamai dengan COVID-19”.

Baca Juga: Studi Global: Mungkin Kita Tak Pernah Kembali ke Kantor

Atas pertimbangan itu, JRP Indonesia bergerak cepat. “Kami langsung membuat kurikulum baru, membalikkan seluruh program yang ada dari sebagian besar offline menjadi lebih banyak online-nya,” terang Indayati.

Advertisement

Karena kehidupan saat ini serbabaru, seperti baru lahir, maka Indayati yang sudah mengelola JRP sejak 1992 memperkenalkan konsep Bring Out the New You.

Baca Juga: Gredu Dukung Pandangan Mendikbud Nadiem Makarim

Bring Out the New You yaitu konsep lahir baru dan memperbaiki hal-hal yang telah lewat. Salah satu yang mesti diperbaiki, selain terkait protokol kesehatan, menurut Indayati, adalah pola pikir dan cara bersikap.

Nah, pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi merupakan bentuk penerapan Bring Out the New You bagi JRP Indonesia.

“Memang di sekolah kepribadian seperti JRP tidak semua bisa diajarkan melalui online. Karena itu, kami mengombinasikannya,” ungkap Indayati.

Advertisement

 

Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TVJangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.

[nextpage]

COO Gredu Ricky Putra (kiri) bersama CTO Gredu Mohammad Fachri saat konferensi pers virtual pada Rabu (1/7).

Kesadaran untuk memperkuat layanan pembelajaran jarak jauh juga dilakukan oleh platform pembelajaran Gredu.

Baca Juga: Platform Video Streaming Berbasis Blockchain Hadir di Indonesia

Gredu, yang didirikan di Jakarta sejak Januari 2017, pada Rabu (1/7) pekan lalu memperkenalkan fitur baru Kelas Interaktif dan Tugas Online.

Advertisement

Ricky Putra, COO Gredu, mengatakan fitur-fitur baru itu diluncurkan untuk memudahkan proses pembelajaran jarak jauh.

Baca Juga: Airome Technologies Singapura Perkuat Pasarnya di Indonesia

“Gredu berharap siswa menjadi semakin aktif dan mandiri serta mulai terbiasa untuk mengelola waktu,” ujar Ricky dalam konferensi pers virtual peluncuran Kelas Interaktif dan Tugas Online.

Fitur-fitur baru Gredu itu dapat mengolaborasikan antara guru dan orang tua dalam memberikan pendidikan tambahan kepada siswa di masa pandemi COVID-19.

Tak kembali ke kantor

Advertisement

Ramai-ramai menerapkan pembelajaran jarak jauh di industri pendidikan atau kerja dari rumah di ranah perusahaan, memang sejalan dengan hasil studi RW3 CultureWizard terbaru.

 

Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TVJangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.

[nextpage]

Dalam “2020 Global Virtual Work Survey”, laporan hasil survei terhadap 2.700 profesional bisnis di 106 negara, diketahui bahwa orang-orang mengaku kangen bekerja di kantor setelah tiga bulan bekerja di rumah akibat pandemi.

Advertisement

Baca Juga: 3 Tantangan Transformasi Bisnis Digital Perusahaan Indonesia

Tapi, para profesional bisnis yang disurvei sepakat mengatakan bahwa sesungguhnya itu pengakuan kamuflase semata.

“Yang jelas, hampir semua orang merasa bekerja ‘bebas’ dan tak kembali ke kantor amat enak,” tulis periset dunia pekerjaan itu.

Baca Juga: Ubah Model Bisnis jadi Prioritas Utama Perusahaan Indonesia

Studi tersebut menunjukkan preferensi yang kuat untuk terus bekerja dari jarak jauh, bahkan ketika mereka memiliki pilihan kembali ke kantor.

Advertisement

“Begitu juga dengan dunia pendidikan, rasanya orang tidak akan kembali ke bangku kursus tapi cukup menimbanya dengan pembelajaran jarak jauh secara virtual,” kata Indayati.

—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ● Foto: Pixabay, TechnoBusiness Photo, Gredu

 

Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TVJangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.

Advertisement