Connect with us

TechnoBusiness News

Platform Video Streaming Berbasis Blockchain Hadir di Indonesia

Published

on

Platform video streaming berbasis blockchain Theta menggandeng Indodax untuk menggarap pasar Indonesia.

Jakarta, TechnoBusiness ID Theta (Thetalabs), platform video streaming berbasis blockchain asal San Jose, California, mulai memperluas pasarnya ke Indonesia.

Baca Juga: Amazon Akuisisi Startup Layanan Kendaraan Otonom Zoox

Untuk mempermudah ekspansinya, Theta menggandeng platform perdagangan kripto Indodax.

Advertisement

Keseriusan Theta untuk serius menggarap pasar Indonesia itu diumumkan perusahaan hari ini.

Baca Juga: Studi Global: Mungkin Kita Tak Pernah Kembali ke Kantor

Sebagai platform video streaming berbasis blockchain, CEO Thetalabs Mitch mengatakan, Theta berjalan blockchain khusus dan terdesentralisasi.

Dengan Theta, pengguna dapat memperoleh hadiah token karena menggunakan kelebihan bandwith untuk berbagai video dengan pengguna lain di dekatnya.

 

Advertisement

Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.

[nextpage]

“Indonesia merupakan pasar yang menarik bagi kami dan kami sangat senang memperkenalkan Theta Network kepada penyedia layanan lokal,” ungkap Mitch.

Baca Juga: Terra Drone Corporation Kepincut Pasar Asia Tenggara

Bermitra dengan Indodax dinilai sebagai langkah penting demi mempermudah dalam menggaet pasar lokal yang memiliki populasi aset kripto cukup aktif.

Advertisement

Saat ini, Theta sudah menyebar beberapa server blockchain Theta, Theta Guardian Nodes, di Indonesia.

Baca Juga: Airome Technologies Singapura Perkuat Pasarnya di Indonesia

Masuknya Theta ke pasar berkembang ini didorong oleh besarnya potensi pasar platform video streaming lokal yang menurut S&P Global Market Intelligence terus tumbuh.

Data itu menunjukkan pangsa pasar video berbayar OTT Indonesia pada 2018 menembus 36,4% rumah tangga broadband. Angka tersebut diperkirakan tumbuh 16,4% dalam lima tahun ke depan.

 

Advertisement

Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.

[nextpage]

Riset lain menyebut segmen video on demand di Tanah Air tahun ini bernilai US$ 304 juta dan diperkirakan akan naik US$ 439 juta pada 2024.

Baca Juga: Aplikasi FaceApp Kembali Populer, Sudah Amankah?

“Dengan terdaftarnya kami di Indodax, kami ingin meningkatkan kesadaran protokol Theta dan terus meningkatkan komunitas kami,” ujar Mitch.

Advertisement

Theta juga akan menambah lebih banyak Guardian Nodes untuk sepenuhnya mendesentralisasikan protokol yang ada.

Baca Juga: Faktor Kunci Fintech Singapura Unggul dalam Pendanaan Global

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan platform video streaming Theta cukup potensial. “Melihat daftar mitra korporasinya saja, mulai dari Samsung, CJ Hello, hingga Google,” ungkapnya.

Sampai saat ini tidak banyak protokol blockchain yang mempunyai partnership dengan korporasi besar. Oscar mengaku terkesan dengan daftar mitra yang dibawa oleh Theta.•

—Vino Darmawan, TechnoBusiness ID • Foto: Theta

Advertisement

 

Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.

Continue Reading
Advertisement