TechnoBusiness News
Pasar E-Commerce Asia Tenggara Tahun Depan Tumbuh 5,5%
Published
4 years agoon
Pasar e-commerce Asia Tenggara bergairah lebih cepat karena pandemi dan diperkirakan tumbuh 5,5% tahun depan.
Singapura, TechnoBusiness Insights • PPro, penyedia infrastruktur pembayaran lokal terkemuka dunia, memproyeksikan pasar e-commerce Asia Tenggara pada 2021 tumbuh sebesar 5,5%.
Baca Juga: 4 dari 5 Perusahaan Fintech di Asia Tenggara Siap Ekspansi
Pertumbuhan itu didorong oleh lompatan signifikan yang disumbangkan oleh lima besar pasar di kawasan ini, antara lain Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.
Dalam laporan terbarunya berjudul “Asia Tenggara: The New E-Commerce Frontier”, PPro mengungkapkan bahwa konsumen di Singapura telah meningkatkan nilai transaksi online-nya sebesar 51% pada 2020.
Memang pasar e-commerce di Singapura telah berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir. Begitu juga dengan pasar e-commerce Indonesia dan Asia Tenggara lainnya.
Baca Juga: Jumlah pengguna 5G Tahun Ini Sekitar 220 Juta Orang
Pertumbuhan pasar e-commerce Indonesia tahun depan diperkirakan akan melampaui India.
Tetapi, konsumen di Negeri Merlion tersebut meningkatkan nilai transaksi online-nya hingga 51% di lima platform besar seperti Shopee, Lazada, Qoo10, Amazon, dan Ezbuy tahun ini.
Jika sebelumnya orang Singapura membeli bahan makanan di toko atau pasar tradisional, pandemi COVID-19 telah memicu perpindahan ke pasar e-commerce.
Alhasil, sekarang 70% proses pembelian makanan dan barang rumah tangga tercatat dilakukan secara online. Sebuah tren yang diyakini akan terus berlangsung menyusul percepatan pembayaran non-tunai.
Baca Juga: Penjualan Ponsel Pintar Global Kuartal 3/2020 Turun 5,7%
Indonesia lebih dari itu. Bahkan, negara dengan pasar terbesar di Asia Tenggara tersebut diketahui bahwa 55% konsumennya telah melakukan pembelian secara online.
Bahkan, pasar e-commerce Indonesia tahun depan diperkirakan akan melampaui pertumbuhan yang ditorehkan India. Di pasar itu, konsumen telah membeli obat-obatan (21%) dan kosmetik secara online (18%).
Saking menariknya pasar e-commerce Indonesia, PPro pun tertarik untuk masuk ke pasar berpopulasi 268 juta jiwa itu.
Baca Juga: Pengiriman Ponsel Pintar Global “Rebound” di Akhir Tahun
Pada awal 2020, PPro mengumumkan integrasinya dengan dua platform pembayaran digital lokal terpopuler di Indonesia, yakni Doku dan Ovo, sebagai bagian dari ekspansinya di pasar e-commerce Asia Tenggara.•
Teks: TechnoBusiness Insights
Data: PPro, Desember 2020
Foto: Pixabay
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.