Connect with us

Finance

Firmanzah: Ekonomi Indonesia Tahan Terhadap Gejolak Eksternal

Published

on

Jakarta, TechnoBusiness ID ● Ekonomi global semakin bergejolak yang menjadikan hampir semua negara terimbas, bahkan sampai mengalami krisis keuangan. Perang dagang yang “ditabuh” Presiden Amerika Serikat Donald Trump, terutama terhadap China, menambah ketidakpastian situasi tersebut.

Tak dimungkiri gejolak ekonomi itu juga berpengaruh terhadap kondisi ekonomi nasional Indonesia. Namun demikian, melihat fundamental yang dimiliki, ekonomi Tanah Air masih bisa diandalkan.

Baca Juga: Jakarta dan Nasib Megapolitan Terbesar Nantinya

“Ekonomi Indonesia masih menunjukkan daya tahan [resiliency] terhadap gejolak eksternal,” ungkap Firmanzah, Rektor Universitas Paramadina, dalam diskusi bertema “Presidential vs Economy” yang diselenggarakan oleh komunitas Golden Circle Club di Jakarta, Kamis (18/10).

Advertisement

Firmanzah menyatakan itu merujuk pada data yang menunjukkan bahwa angka pengangguran yang menurun, terjaganya pertumbuhan ekonomi di kisaran 5%, inflasi di bawah 3,8%, dan tetap tumbuhnya realisasi investasi modal dalam maupun luar negeri.

Simak Juga: Exclusive Interview with Setyo Harsoyo, CEO Sprint Asia Technology

Walau tetap saja tekanan yang bersumber dari eksternal perlu diwaspadai, “Baik yang berasal dari kenaikan suku bunga The Fed, risiko capital outflow keluar dari emerging market termasuk Indonesia, perang dagang, dan lain sebagainya,” jelas Firmanzah.

Lebih dari itu, stabilitas politik mesti tetap terjaga meski memasuki tahun politik. Firmanzah berpendapat masing-masing pihak perlu mengedepankan keutuhan dan kesatuan bangsa dan negara selama berkontestasi politik.

“Hanya melalui itu ease of doing business di Indonesia akan tetap terjaga dan pencapaian target-target pembangunan ekonomi dapat terus dilakukan saat Indonesia memasuki tahun politik,” ungka Firmanzah.●

Advertisement

—Anwar Ibrahim, TechnoBusiness ID ● Foto: CTI Group