Published
6 years agoon
Pavel Ilii berhasil menjadi imigran sukses di Amerika Serikat dengan bermodalkan tekad dan uang saku US$300.
Los Angeles, TechnoBusiness Star ● Kantor IPWebMedia Corporation, sebuah agensi periklanan digital terkemuka dunia, berada tidak jauh dari bentangan Hollywood Sign, Los Angeles, California, Amerika Serikat, yang ikonik.
Di Wilshire Boulevard, sekitar 20 menit menggunakan mobil dari Hollywood Boulevard, tempat wisata perfilman populer di mana Hollywood Walk of Fame berada, itulah komunikasi digital merek-merek ternama digodok.
Baca Juga: Menghitung Ekonomi Seluler Global Kini dan Nanti
BMW, merek otomotif kelas atas asal Jerman, semula hanya memiliki lalu lintas pencarian untuk website dealernya di California Selatan secara terbatas. Mereka kehilangan peluang untuk mendorong volume pengunjung yang besar.
Setelah diserahkan pengelolaannya kepada IPWebMedia, yang ahli dalam meningkatkan trafik website, BMW mampu menjangkau pengunjung lokal hingga 592% lebih banyak dalam waktu singkat.
Jaringan Hilton Hotels & Resorts, yang kehilangan peluang untuk mendorong jumlah pengunjung secara global, mampu mendongkrak pertumbuhan pengunjung website-nya secara organik sebesar 300% pasca mendapat “sentuhan” IPWebMedia.
Dua contoh itu hanyalah sedikit bukti keberhasilan IPWebMedia dalam memaksimalkan pemasaran digital perusahaan-perusahaan yang menjadi kliennya. Klien-kliennya bukan “recehan”, melainkan mayoritas berkategori Fortune 100.
Baca Juga: Aileen Lee, Sosok Pengenal Istilah “Unicorn” dalam “Startup”
Disney, American Airlines, Uber, Airbnb, Greenpeace, Amnesty International, University of Maryland, University of Michigan, dan Renault Eurodrive masuk daftar sederet merek yang menggunakan jasa IPWebMedia.
Nah, tahukah Anda bahwa di balik keberhasilannya dalam mengelola citra merek-merek global melalui ranah digital, IPWebMedia memiliki sejarah pendirian yang sangat menarik—dan, tentu saja, inspiratif?
Ceritanya, ada seorang bocah kecil di Republik Moldova, sebuah negara bekas jajahan Uni Soviet di Eropa Timur, bernama Pavel Ilii (juga acap disebut Paul Ilii) yang mempunyai mimpi besar.
Akan tetapi, ia menyadari mimpinya itu tak mungkin terwujud jika tetap berada di Chisinau, kota kelahirannya yang diliputi hutan, bukit berbatu, dan kebun anggur.
Baca Juga: Lien Choong Luen Ditunjuk jadi GM Operasi Go-Jek Singapura
Akhirnya, pada 2006, meski ketika itu usianya baru 21 tahun, Pavel nekat pindah ke luar negeri. Berbekal sekoper pakaian dan uang saku US$300 tanpa bisa bahasa Inggris, ia pergi ke Amerika seorang diri mengikuti panduan biro tenaga kerja.
Sialnya, begitu mendarat di Pantai Pensacola, Florida, kopernya hilang. Satu-satunya barang yang tersisa hanyalah pakaian yang membalut tubuhnya. Keadaan semakin memburuk setelah diketahui bahwa ternyata biro tenaga kerja yang diikutinya “bodong”.
Dua minggu awal ia terpaksa tinggal di bawah jembatan Pensacola Beach. Menurutnya, itu saat yang paling sulit dalam hidupnya. Ia lantas mendapatkan pekerjaan hampir sepenuh hari (dari jam 5 pagi sampai 1 pagi lagi) sebagai tukang cuci piring di restoran Friday’s Vermont.
Pada 2008, Ilii pindah ke Los Angeles dengan harapan mendapat pekerjaan yang lebih baik. Di sana ia menjadi tukang bangunan. Walau begitu, “Saya sangat senang memiliki pekerjaan itu,” ungkap Pavel.
Baca Juga: Neneng Goenadi Perkuat Grab Indonesia
Dalam biografi pribadinya, segalanya mulai berubah sejak Pavel menjadi salesman otomotif setahun kemudian. Sebab, dalam dua tahun berikutnya ia bisa membuka dealer mobil bekas sendiri di kota besar itu.
Kesuksesan demi kesuksesan pun berdatangan. Setelah mempunyai dealer mobil bekas, Pavel melompat ke bisnis lelang perumahan untuk memperbanyak portofolio bisnisnya. Bisnis baru itu ia namakan AuctionMediaGroup dan PublicAuctionFinder yang bernilai jutaan dolar.
Memahami betapa tidak mudah mengembangkan merek pada era digital, maka lahirlah IPWebMedia. Pavel membangun agensi periklanan digital itu untuk membesarkan bisnis-bisnisnya sekaligus menangkap peluang dari merek lain.
“Kami tidak hanya melakukan semua dengan baik, kami melakukannya dengan hati untuk menginspirasi,” ujar pavel. Oleh karena itu, selama membangun bisnis, lanjutnya, misinya tetap sama, yakni membangun lebih dari sekadar bisnis.
Baca Juga: Pengguna Facebook Mencapai 2,32 Miliar. Berapa dari Indonesia?
Kini, Pavel bukan bocah kecil yang serbakekurangan lagi. Kian dewasa usia Pavel, kian besar pula jaringan bisnisnya. Ia berhasil membuktikan bahwa anak imigran bisa sukses di negeri orang.
Secara khusus, setidaknya ia bisa membuktikan keberhasilan kepada para guru yang meragukan kemampuannya saat sekolah di Chisinau dulu.
Walaupun sebenarnya kegagalan demi kegagalan pun tak bisa ia hindari. Pavel mengungkapkan bahwa ia juga pernah bangkrut dan kehilangan segalanya. “Saya kehilangan bisnis saya, saya kehilangan rumah saya, saya kehilangan mobil saya, dan para wanita yang saya cintai meninggalkan saya,” ceritanya.●
—Philips C. Rubin, TechnoBusiness/PRN ● Foto-Foto: IPWebMedia
Dr. Lamine Jendoubi Jadi Presiden Direktur Siemens Indonesia
Chow Lai Leng jadi Head of Enterprise Kaspersky Asia Tenggara
Veronica Rogers Pimpin Bisnis Global Sony PlayStation
Utsav Garg Pimpin A.T. Kearney Asia Tenggara
Sam McDonagh Tinggalkan Airbnb, Pimpin WeAre8
Ahmad Abdulaziz A A Al-Neama Pimpin Indosat Ooredoo
James Perry, Mantan Petinggi Citi, jadi CFO Zilingo
Pete Thompson Kini Berlabuh di eBay
Lien Choong Luen Ditunjuk jadi GM Operasi Go-Jek Singapura