Connect with us

TechnoBusiness Insights

Kekebalan Siber Efektif untuk Melawan Upaya Penjahat Siber

Sebanyak 71% profesional keamanan siber di Asia Pasifik menganggap “kekebalan siber” sebagai strategi yang efektif.

Published

on

Kaspersky mendefinisikan “kekebalan siber” sebagai konsep teknologi informasi dan teknologi operasional yang aman berdasarkan desain.

KasperskyOS tidak hanya mengatasi tantangan keamanan siber, tetapi juga meningkatkan ketahanan infrastruktur.

Jakarta, TechnoBusiness Insights ID Kaspersky, perusahaan keamanan siber global asal Singapura, menyatakan bahwa sebanyak 71% profesional keamanan siber di Asia Pasifik menganggap “kekebalan siber” (cyber immunity) merupakan strategi yang efektif untuk meminimalisasi kemampuan penjahat siber.

Advertisement

Dalam penelitian baru-baru ini, Kaspersky menggali seberapa familiar dan mendalam istilah “kekebalan siber” dipahami oleh tim teknologi perusahaan di kawasan Asia Pasifik; Timur Tengah, Turki, dan Afrika; Eropa, dan Rusia. Juga, mencari tahu seberapa efektif dalam memberikan perlindungan.

Adrian Hia, Managing Director Kaspersky Asia Pasifik, menceritakan, Kaspersky awalnya mendefinisikan “kekebalan siber” sebagai konsep sistem teknologi informasi dan teknologi operasional yang aman berdasarkan desain (secure by system) karena metodologi pengembangan dan persyaratan arsitektur tertentu.

Selain itu, “kekebalan siber” memiliki ketahanan bawaan atas serangan siber, sehingga memangkas biaya terkait dengan solusi keamanan eksternal. Merujuk pada pengertian tersebut, 85% respondens global mengetahui istilah “kekebalan siber” dan memahami makna yang sebenarnya.

Artinya, tingkat familiaritas “kekebalan siber” di Asia Pasifik dan global (yang 84%) hampir sama. Hampir tiga perempat (73%) secara global menganggap “kekebalan siber” sebagai strategi yang efektif untuk meminimalisasi kemampuan penjahat siber dalam menembus jaringan dan membahayakan sistem.

Sekitar sepertiga (28%) pakar di Asia Pasifik mengaku keamanan siber secara signifikan mengurangi frekuensi serangan, sementara 36% pakar merasa dapat meminimalkan dampak negatif dari serangan tersebut. Sebanyak 35% responden mengatakan kekebalan siber dapat mencapai kedua hasil secara bersamaan.

Advertisement

“Sangat menggembirakan melihat para profesional keamanan siber di Asia Pasifik sangat memahami konsep ‘kekebalan siber’ kami yang tela dipatenkan dan melihat nilai yang dibawanya ke kerangka keamanan teknologi informasi mereka,” ungkap Adrian.

Seiring dengan berlanjutnya dorongan digital dan integrasi teknologi baru seperti AI di Asia Pasifik, lanjut Adrian, kekebalan siber pada dasarnya menjadi inti penting dari strategi keamanan siber yang harus diadopsi oleh perusahaan. Untuk itu, Kaspersky mengembangkan sistem operasi KasperskyOS.

Dalam GITEX 2025 yang digelar di Marina Bay Sands Expo & Convention Centre, Singapura, pada 9-10 April lalu, Dmitry Lukiyan, Head of KasperskyOS Business Unit, menjelaskan, sistem operasi KasperskyOS telah memperluas cakupan dari platform tertanam menjadi serbaguna.

Semula dirancang sebagai platform untuk membangun solusi “kekebalan siber” bagi industri tertentu yang melibatkan perlindungan ketat, KasperskyOS kini dikenal dalam konteks yang lebih luas di semua sektor dengan memanfaatkan sistem teknologi informasi modern.

Menurut Dmitry, KasperskyOS tidak hanya mengatasi tantangan keamanan siber, tetapi juga meningkatkan ketahanan infrastruktur. “Kaspersky menawarkan evolusi berikutnya, beralih dari sekadar menambal kerentanan dan mengatasinya hanya dengan solusi keamanan siber eksternal,” katanya.

Advertisement

Teks: TechnoBusiness Insights ID

Data: Kaspersky, Mei 2025

Foto: Kaspersky

TechnoBusiness, Menara Astra Lt. 25 Unit 25D, Jalan Jend. Sudirman Kav. 5-6, Jakarta 10220, Telp: (021) 50889816. Copyright © 2017-2025 TechnoBusiness, A Member of Pasxmedia Holding. All Rights Reserved.