TechnoBusiness Insights
Pertumbuhan Belanja TI Asia Tenggara Tahun Ini Melambat
Ada beberapa penyebab belanja TI Asia Tenggara turun.
● Pertumbuhan belanja TI Asia Tenggara turun dari 15,0% pada 2024 menjadi 5,9% pada 2025.
● “Sebagian besar bisnis di seluruh ASEAN berfokus pada pengamanan investasi TI yang penting.”
Singapura, TechnoBusiness Insights SG ● Pertumbuhan belanja teknologi informasi (TI) Asia Tenggara pada 2025 diperkirakan hanya tumbuh 5,9%, turun dari 15,0% pada tahun lalu. Menurut IDC, penurunan itu merupakan cerminan dari normalisasi pertumbuhan pasar.
Seperti diketahui, pada 2024, pasar di kawasan ini mencatatkan lonjakan yang luar luar biasa dalam belanja server dan penyimpanan. Tahun ini, tampaknya telah kembali ke angka normal, selain juga faktor ekonomi makro, inflasi, dan ketidakpastian ekonomi global.
“Sebagian besar bisnis di seluruh ASEAN berfokus pada pengamanan investasi TI yang penting, bahkan saat mereka menghadapi iklim ekonomi yang lebih menantang,” kata Vinayaka Venkatesh, analis pasar senior data dan analitik IDC Asia Pasifik.
Area seperti AI, analitik tingkat lanjut, keamanan siber, dan pengoptimalan AI tetap menjadi prioritas utama. Namun, dengan ketidakpastian tarif yang sedang berlangsung dan ketegangan perdagangan yang mengaburkan prospek, perusahaan akan tetap selektif dengan pengeluaran TI mereka.
Modernisasi digital akan terus berlanjut, terutama yang berpusat pada AI. Tapi, tantangannya adalah “Menyeimbangkan antara kehati-hatian jangka pendek dengan kebutuhan untuk memajukan transformasi digital jangka panjang,” ungkap Venkatesh.●
Teks: TechnoBusiness Insights SG
Data: IDC, Juni 2025
Foto: Pixabay
