TechnoBusiness Insights
Implementasi AI Kerek Pasar Public Cloud di Asia Tenggara
Nilai pasar public cloud di Asia Pasifik 2029 diperkirakan mencapai US$131 miliar.

● Perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik sedang menggeser strategi mereka ke arah yang mengutamakan cloud dalam bisnisnya.
● “Kami melihat momentum yang sangat kuat di industri seperti jasa keuangan, ritel, dan telekomunikasi.”
Singapura, TechnoBusiness Insights SG ● Belanja layanan pulic cloud di kawasan Asia-Pasifik belakangan ini terus meningkat seiring dengan modernisasi infrastruktur teknologi informasi (TI) yang pesat dan integrasi kecerdasan buatan (AI) serta pembelajaran mesin (ML).
Menurut IDC WorlWide Software and Public Cloud Services Spending Guide terbaru, pasar layanan public cloud di kawasan ini diproyeksikan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 19,8% dari 2025-2029, meningkat dari US$53 miliar pada 2024 menjadi US$131 miliar pada 2029.
Pertumbuhan itu didorong oleh meningkatnya adopsi solusi Infastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Software as a Service (SaaS) yang ingin meningkatkan efisiensi operasional dan mendorong inovasi. Sektor-sektor utama seperti pemerintahan, layanan kesehatan, dan perbankan memimpin dalam modernisasi infrastruktur TI, yang semakin mempercepat adopsi cloud di seluruh kawasan.
Itu menunjukkan perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik sedang menggeser strategi mereka ke arah yang mengutamakan cloud dalam bisnisnya dan menyelaraskan investasi teknologi dengan tujuan yang lebih luas. Seiring cloud menjadi pusat transformasi bisnis, perusahaan memprioritaskan keamanan, waktu aktif, dan ketahanan dalam investasi cloud mereka.
Integrasi AI ke dalam platform cloud menambah kompleksitas, mendorong perusahaan untuk mengandalkan penyedia layanan terkelola dan vendor cloud untuk layanan khusus. Aplikasi SaaS diperkirakan akan berlipat ganda dalam ukuran pasar selama periode perkiraan, memanfaatkan kemajuan AI mutakhir untuk meningkatkan personalisasi, pengalaman pelanggan, dan efisiensi operasional.
Selain itu, ekosistem mitra memainkan peran penting dalam memungkinkan transformasi cloud yang mulus, dengan vendor berfokus pada kasus penggunaan spesifik industri dan solusi berbasis Return on Investment (ROI) untuk memenuhi beragam kebutuhan pelanggan.
Mario Allen Clement, Manajer Riset, Data, dan Analitik IDC, mengatakan, meskipun tantangan seperti migrasi sistem lama dan kekurangan keterampilan masih ada, lintasan pertumbuhan yang kuat di pasar public cloud Asia-Pasifik menyoroti komitmen kawasan ini terhadap teknologi cloud-native dan modernisasi data.
“Kami melihat momentum yang sangat kuat di industri seperti jasa keuangan, ritel, dan telekomunikasi, di mana cloud menjadi elemen dasar bagi operasional. Meningkatnya permintaan untuk IaaS, PaaS, dan SaaS, ditambah dengan investasi strategis dalam solusi cloud berdaulat, memposisikan Asia Pasifik sebagai kekuatan penting dalam lanskap cloud global untuk tahun-tahun mendatang.”
Telekomunikasi dan jasa keuangan memimpin adopsi public cloud di Asia–Pasifik, didorong oleh modernisasi jaringan dan peralihan cepat ke perbankan digital. Sektor-sektor seperti ritel, bisnis, dan layanan pribadi, serta pemerintahan, juga mengalami pertumbuhan yang pesat, didorong oleh ekspansi e-commerce, efisiensi operasional, yang dipadukan dengan inisiatif e-governance di banyak negara di kawasan ini.●
TEKS: TECHNOBUSINESS INSIGHTS SG
DATA: IDC, AGUSTUS 2025
FOTO: PIXABAY