Connect with us

TechnoBusiness Insights

Merger dan Akuisisi Bisa Gandakan Nilai Pemegang Saham Perusahaan

Hal itu terungkap dalam hasil analisis Deloitte.

Published

on

Menurut Deloitte, para pemimpin M&A transformasional generasi baru unggul karena menerapkan enam praktik.

“M&A saat ini bukan sekadar transaksi, tetapi langkah strategis dan penuh tujuan untuk mempercepat transformasi.”

JAKARTA, TechnoBusiness Insights ID Perusahaan yang menempatkan aktivitas mergers and acquisitions (MCA) sebagai inti dari strategi transformasi mereka terbukti melaju lebih cepat dibandingkan para pesaing tradisional, dengan peningkatan nilai pemegang saham hingga 464%–lebih dari dua kali lipat rata-rata SCP 1200, demikian menurut riset terbaru Deloitte dalam laporan bertajuk “The Growth Transformer’s Playbook”.

Analisis Deloitte terhadap lebih dari 2.000 transaksi besar sejak 2015 menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang berani melakukan akuisisi strategis, divestasi terarah, serta kolaborasi lintas ekosistem atau yang disebut dengan “growth transformers” tersebut kini menjadi motor utama pertumbuhan di tengah dinamika regulasi global, seiring dengan meningkatnya nasionalisme ekonomi, dan disrupsi teknologi.

Perusahaan-perusahaan ini telah mendefinisikan ulang cara menciptakan nilai, menjangkau pasar baru, dan membangun kembali model bisnis yang relevan di era modern. Di Asia Tenggara, lanskap M&A ditandai dengan tantangan struktural sekaligus peluang baru, pendekatan M&A transformasional dari Deloitte memberikan panduan bagi para pemimpin bisnis untuk menciptakan nilai yang berkelanjutan dan signifikan di setiap tahap proses transaksi.

Advertisement

Temuan Utama:

  • Perusahaan yang menerapkan strategi M&A transformasional mencatat rata-rata pengembalian nilai pemegang saham sebesar 464%, lebih dari dua kali lipat rata-rata SCP 1200 yang hanya 157%.
  • AI dan teknologi canggih kini menjadi inti dari strategi transaksi, di mana hampir separuh CEO (47%) memprioritaskan investasi pada AI bukan hanya untuk meningkatkan efisiensi,

tetapi juga untuk mentransformasi model bisnis secara fundamental, dan mempercepat pertumbuhan.

  • Tujuan sinergi yang jelas terbukti memberikan hasil lebih baik – perusahaan yang secara sistematis mengidentifikasi dan mewujudkan sinergi dengan target akuisisinya, baik dari sisi biaya, pendapatan, maupun strategi, mampu melampaui target transaksi rata-rata sebesar 23%.
  • Bisnis yang fokus pada transformasi tenaga kerja dan keterampilan digital melaporkan tingkat inovasi yang lebih tinggi hingga 30%.

Enam Praktik Utama para Growth Transformers

Menurut riset Deloitte, para pemimpin M&A transformasional generasi baru unggul karena menerapkan enam praktik berikut:

  1. M&A Transformasional sebagai mandat kepemimpinan Membangun jalur pertumbuhan yang terintegrasi dan multidimensional dengan M&A dan kolaborasi strategis sebagai inti, dipandu oleh arah kepemimpinan yang jelas dan visi jangka panjang yang menginspirasi.
  2. Memaksimalkan nilai dari portofolio – Mengadopsi pola pikir “always on” dalam optimalisasi nilai portofolio, dengan terus meninjau kinerja, menekan biaya, mencari peluang pertumbuhan inovatif, dan menjalankan M&A secara proaktif layaknya investor aktivis.
  3. Bertransformasi sambil bertransaksi – Mengintegrasikan agenda transformasi sejak awal proses transaksi dengan menghubungkannya secara jelas ke platform digital, infrastruktur data, dan kapabilitas teknologi perusahaan.
  4. Menempatkan AI dan teknologi sebagai inti strategi – Memanfaatkan teknologi canggih bukan hanya untuk efisiensi biaya, tetapi juga untuk mendefinisikan ulang model bisnis, menciptakan sumber pendapatan baru, dan menangkap peluang di pasar yang sedang tumbuh.
  5. Kekuatan dalam kolaborasi Membangun kemitraan inovatif dengan hyperscaler, startup, dan pelaku private equity untuk mempercepat eksekusi, memperbarui model bisnis, serta memperluas jangkauan pasar dan sumber pendapatan baru.
  6. Tenaga kerja yang siap menghadapi masa depan – Membangun sumber daya manusia yang tangguh dan adaptif melalui transformasi budaya yang berani serta investasi mendalam dalam keterampilan digital dan kemampuan berbasis AI.

Menanggapi laporan tersebut, David Hill, CEO, Deloitte Asia Pacific, mengatakan di tengah dinamika lingkungan bisnis saat ini, mulai dari geopolitik, perubahan rantai pasok, hingga perkembangan AI dan isu keberlanjutan, diperlukan respons yang benar-benar transformasional. Hal ini juga berlaku bagi strategi M&A.

“M&A saat ini bukan sekadar transaksi, tetapi langkah strategis dan penuh tujuan untuk mempercepat transformasi. Banyak organisasi kini mengelola bisnisnya layaknya portofolio, dengan terus melakukan penyeimbangan dan pengambilan keputusan yang cermat tentang di mana harus bermain dan bagaimana memenangkan persaingan. Transformasi bukan lagi pilihan. Ini adalah harga dari relevansi, sementara ketidakaktifan justru menjadi risiko terbesar,” katanya.

Tren MsA di Asia Tenggara

Di kawasan Asia Tenggara, lanskap M&A pada tahun 2025 dibentuk oleh kombinasi antara tantangan struktural yang masih berlanjut dan peluang baru yang terus bermunculan. Perbedaan ekspektasi harga yang lebar (bid-ask spread), siklus keluar (exit cycle) yang berkepanjangan, serta keengganan sebagian penjual untuk melepas kendali tetap menjadi hambatan utama, terutama di sektor-sektor kunci seperti infrastruktur digital dan energi terbarukan. Selain itu, perubahan regulasi serta kompleksitas integrasi pascamerger, terutama dalam hal teknologi dan talenta, meningkatkan risiko dalam proses eksekusi transaksi.

Meski demikian, minat investor terhadap kawasan ini tetap kuat. Pendekatan regulasi yang pragmatis, arus modal yang solid, serta prospek permintaan domestik yang menjanjikan menjadikan Asia Tenggara menarik bagi investor strategis maupun finansial. Sektor-sektor dengan pertumbuhan tinggi seperti teknologi, telekomunikasi, layanan kesehatan, dan energi terbarukan terus memimpin aktivitas M&A di kawasan ini. Konsolidasi pasar yang meningkat, penyempitan kesenjangan valuasi, dan membaiknya kondisi pembiayaan diperkirakan akan mendorong peningkatan volume transaksi ke depan.

Private equity juga tetap menjadi kekuatan utama, menyumbang porsi signifikan terhadap nilai transaksi, terutama pada investasi tahap akhir maupun start-up di Singapura dan negara-negara lain di kawasan ini. Walau nilai keseluruhan transaksi private equity sempat berfluktuasi karena berkurangnya transaksi berskala besar, aktivitas di sektor teknologi, jasa keuangan, dan kesehatan tetap tangguh.

Advertisement

Dana-dana private equity kini mengadopsi pendekatan yang lebih disiplin dan berorientasi pada nilai, dengan preferensi terhadap aset yang lebih matang. Penjualan perdagangan (trade sales) masih menjadi strategi keluar yang dominan karena menawarkan kecepatan dan kepastian lebih tinggi dibandingkan initial public offering (IPO), sementara transaksi sekunder juga meningkat untuk memenuhi kebutuhan likuiditas yang terus bertumbuh.

Secara keseluruhan, kunci sukses di Asia Tenggara terletak pada eksekusi yang disiplin, prioritas strategis yang jelas, serta kemampuan mengelola tantangan budaya dan integrasi secara proaktif, dengan private equity memainkan peran sentral dalam membentuk lanskap transaksi di kawasan ini.

Muralidhar M.S.K., Strategy, Risk s Transactions Leader, Deloitte Southeast Asia, menambahkan, M&A transformasional adalah mesin pertumbuhan yang dibutuhkan bisnis untuk melaju ke depan. Di Asia Tenggara, di mana rantai pasok, teknologi, dan ekspektasi pelanggan berubah begitu cepat, transaksi dan kemitraan strategis memungkinkan para pemimpin bisnis untuk menata ulang portofolio mereka dan mengakses kapabilitas baru.

“Dengan menggerakkan berbagai tuas pertumbuhan, mereka dapat bergerak dengan kecepatan dan skala yang dibutuhkan kawasan ini–membentuk ulang model bisnis, memperkuat ketahanan operasi, dan menciptakan nilai yang bertahan jauh melampaui satu transaksi,” ungkapnya.

Teks: TechnoBusiness Insights ID

Advertisement

Data: Deloitte, Oktober 2025

Foto: Pixabay     

TechnoBusiness, Menara Astra Lt. 25 Unit 25D, Jalan Jend. Sudirman Kav. 5-6, Jakarta 10220, E-mail: editorial@technobusiness.id Copyright © 2017-2025 - TechnoBusiness: Published by PT Pasx Strato International, A Member of Pasxmedia Holding. All Rights Reserved.