Published
7 years agoon
Spire Insight ● Para petani kecil yang jumlahnya lebih dari 40 juta orang di Indonesia sulit maju dan sejahtera lantaran terkendala permodalan. Institusi pembiayaan formal seperti bank enggan menyasar mereka karena takut risiko.
Baca Juga: Simalungun, Surga Arabika di Tepian Danau Toba
Melihat kenyataan itu, Spire Indonesia, perusahaan riset dan konsultasi bisnis global di bawah Spire Research and Consulting yang berbasis di Tokyo, Jepang, menawarkan skema value chain financing.
Value Chain Financing merupakan model pembiayaan mikro bagi petani yang melibatkan semua aktor dalam satu siklus pertanian.
Pada prinsipnya, kata Jeffrey Bahar, CEO Spire Indonesia, bank takut terhadap risiko pengucuran kredit. Namun, dengan Value Chain Financing, para petani dimungkinkan mendapatkan akses pembiayaan dengan agunan alternatif sehingga risikonya dapat ditekan.
Sebenarnya seperti apa skema Value Chain Financing yang dimaksud Spire Indonesia? Simak hasil wawancara TechnoBusiness TV dengan CEO Spire Indonesia Jeffrey Bahar di Jakarta belum lama ini.
#TechnoBusinessTV #TechnoBusiness #TechnoBusinessID #Spire #Research #TBMedia #SpireIndonesia
Spire Insights: Prospek dan Tantangan Pasar Peralatan Kolam Renang di Indonesia
Spire Insights: Potensi Penetrasi Internet Desa di Indonesia
Spire Insights: Potensi Produk Berbahan Dasar Kulit Asal Garut
Spire Insights: Tingkat Literasi Keuangan Generasi Muda Indonesia Masih Rendah
Spire Insights: Permintaan Produk Skin Care di Indonesia Terus Meningkat
Spire Insights: Tren Social Commerce di Indonesia
Spire Insights: Pentingnya Penerapan ESG bagi Bisnis di Indonesia
Perkembangan Industri Data Center di Indonesia
Spire Insight: Dampak COVID-19 terhadap Sistem Bekerja Masa Depan