Automotive
Strolling Dragon, Truk Nirawak Pertama E-commerce China
Published
6 years agoon
Shanghai, TechnoBusiness ● Dalam mengelola layanan jasa logistik yang direncanakan serbaotomatis, Suning Logistics pun mengembangkan truk otonom berbobot berat (autonomous heavy-duty truck). Truk itu dinamakan Strolling Dragon.
Baca Juga: Line Tunjuk Marbot. Apa Tugasnya?
Strolling Dragon baru saja selesai diuji coba dan dinyatakan lolos menyusuri jalan-jalan di China. Kendaraan nirawak (unmanned) terbesar dalam jajaran armada otomatis Suning, truk itu mempunyai kemampuan mengemudi level 4 alias sangat otomatis dan dapat dikendalikan tanpa bantuan manusia yang bersifat pre-programmed.
Strolling Dragon juga menjadi truk nirawak pertama yang dikembangkan oleh perusahaan e-commerce asal Negeri Tirai Bambu.
“Keberhasilan uji coba swakemudi Strolling Dragon menjadi terobosan bagi Suning dan menjadi langkah maju berikutnya dalam strategi Online to Offline [O2O] smart retail,” ungkap Zang Jindong, Chairman Suning Holding.
Pengembangan truk nirawak tersebut sejalan dengan rencana anak perusahaan Suning Holdings Groups tersebut membangun bisnis logistik hingga menjadi jaringan infrastruktur ritel terbesar dan termutakhir. Apalagi, proses otomatisasi akan berdampak pada efisiensi operasional bisnis logistik.
Untuk diketahui, Strolling Dragon juga dilengkap dengan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang canggih, deep-learning, dan perangkat berteknologi tinggi seperti laser radar. Tantangan kendaraan nirawak kebanyakan mengenali hambatan di jalan raya, tapi truk tersebut mampu mendeteksi rintangan hingga jarak lebih dari 300 meter, bahkan saat melaju kencang sekalipun.
“Keberhasilan uji coba swakemudi Strolling Dragon menjadi terobosan bagi Suning dan menjadi langkah maju berikutnya dalam strategi Online to Offline [O2O] smart retai.”
—Zang Jindong, Chairman Suning Holding
Strolling Dragon dalam melakukan pemberhentian darurat dan menghindari hambatan secepat 25 ms saat kecepatan 80 kilometer per jam (km/j). Pengoperasian truk nirawak tersebut nantinya bakal diintegrasikan dengan sistem otomasi di pergudangan milik Suning.
Dalam rangka menyambut Festival Belanja 11/11 dan Hari Lajang pada 2017, Suning telah menerapkan pola “barang menuju manusia”, kebalikan dari “manusia menuju barang” seperti pola sebelumnya. Pola itu berhasil memangkas 10 detik proses pengambilan barang dari rak sampai pengantaran, lima kali lipat lebih efisien dari pekerjaan manual.
Suning juga mengirim barang menggunakan robot otonom Biu dan drone. Kecanggihan teknologi-teknologi yang sudah ada itu bakal terus ditambah oleh Suning dengan cara berkolaborasi. Pada akhirnya, perusahaan akan mengeruk pendapatan lebih besar daripada yang dibukukannya pada 2017 sebesar US%65,7 miliar.●
—Zhang Ju, TechnoBusiness ● Foto-Foto: Suning Logistics