Published
7 years agoon
Jakarta, TechnoBusiness ID ● Orient Overseas Container Line (OOCL), perusahaan jasa layanan logistik kontainer global yang berbasis di Hong Kong, menyatakan dapat menghemat hingga US$10 juta setiap tahun setelah menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI).
Baca Juga: Sprint Asia Technology Luncurkan Chatbot Jumienten
Di India, Apollo Hospitals menggunakan AI untuk memprediksi penyakit jantung. Di Indonesia, bank-bank milik pemerintah ataupun swasta seperti PT Bank Central Asia Tbk. (IDX: BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (IDX: BBRI) mulai mengimplimentasikannya untuk layanan pelanggan.
Jadi, jelas bagaimana dampak penggunaan AI terhadap kinerja perusahaan. Kalau sudah begitu, perusahaan-perusahaan akan lekas mengalihkan pekerjaannya ke sistem berteknologi terbaru itu demi menghemat pengeluaran sekaligus mendongrak pendapatan.
Direktur Utama Microsoft Indonesia Haris Izmee mengatakan, “Sambil kami kagum dengan manfaat yang diberikan AI, kami juga menyadari AI merupakan teknologi yang menggantikan sesuatu, terutama ketika berbicara mengenai fungsinya dalam menggantikan lapangan pekerjaan.”
Microsoft dalam laporan “Future Computed”-nya menyimpulkan ada tiga hal yang mesti dipahami terkait perkembangan AI dan dampaknya terhadap pekerjaan dan karier. Ketiga kesimpulan itu antara lain:
Bahkan, kata Haris, para pimpinan perusahaan dan pemerintahan di Asia Pasifik menyadari, dampak sosial kemunculan AI akan lebih besar ketimbang manfaatnya.
“Kita perlu bertanya pada diri kita sendiri bagaimana jika gangguan sosial yang diciptakan AI secara keseluruhan bisa lebih besar dibanding manfaatnya,” ungkapnya.●
—Ivan Darmawan, TechnoBusiness ID ● Foto-Foto: Microsoft