Connect with us

ICT

Greensill: Dibutuhkan US$2,7 Triliun untuk Implementasi 5G

Published

on

US$1 triliun untuk infrastruktur telekomunikasi, US$1,7 triliun untuk “Internet of Things”.

New York, TechnoBusiness ● Kini, operator-operator telekomunikasi dan vendor-vendor terkait lainnya sedang bertemu di Mobile World Congress, Fira de Barcelona, Spanyol.

Selama empat hari hingga 28 Februari, mereka berlomba-lomba memamerkan kecepatan dan kecanggihan teknologi 5G masing-masing. Huawei, ZTE, Ericsson, Nokia, Qualcomm, dan lainnya ada di sana.

Nah, tahukah Anda berapa nilai investasi yang dibutuhkan secara keseluruhan untuk mengimplementasikan jaringan 5G di berbagai negara?

Advertisement

Baca Juga: Penjualan Ponsel Pintar Global 2018 Bernilai US$522 Miliar

Greensill, penyedia pembiayaan modal kerja non-bank terkemuka di dunia asal di London, Inggris, dan memiliki perwakilan salah satunya di New York, menyebut nilainya mencapai US$2,7 triliun dalam dua tahun ke depan.

Rinciannya, kata Tony Wonfor, direktur pelaksana dan spesialis keuangan telekomunikasi di Greensill, US$1 triliun untuk peningkatan infrastruktur 5G dan US$1,7 triliun untuk penerapan Internet of Things.

“Pengeluaran untuk peluncuran 5G hanyalah ujung tipis dari proses,” ungkap Wonfor menjelaskan. “Proyek ini sebenarnya tentang mendanai pertumbuhan IoT dan koneksi untuk industri tersebut.”

Di industri otomotif, misalnya, 5G menjadi penting untuk melacak komponen melalui rantai pasok ke dalam proses manufaktur hingga menembus produk akhir yang memiliki konektivitas melebihi apa pun.

Advertisement

Baca Juga: Spire Research and Consulting Memiliki Empat Divisi Riset

Masalahnya, dari total investasi yang jika dibagi ke banyak perusahaan yang terlibat, nilainya tetap tidak kecil. Itulah yang menjadi celah bagi Greensill untuk mengucurkan pembiayaan modal kerja.

“Kami melihat produk kami seperti pembiayaan perangkat dan solusi modal kerja lainnya sama pentingnya dengan keberhasilan peluncuran 5G secara global,” ujar Lex Greensill, pendiri dan CEO Greensill, di New York, Senin (25/2).

Sejak didirikan pada 2011 sampai saat ini, Greensill telah membiayai lebih dari US$50 miliar kepada 1,7 juta perusahaan di 60 negara, termasuk di Eropa, Amerika Utara, Amerika Latin, Afrika, dan Asia.

 —David T. William, TechnoBusiness/PRN ● Foto: Istimewa

Advertisement

 

Continue Reading
Advertisement