Published
4 years agoon
TokoTalk telah membantu banyak penjual konvensional di Tanah Air untuk merambah pasar online melalui platform layanannya.
TechnoBusiness Talks • TokoTalk, e-commerce website builder di Indonesia yang mendapat dukungan teknis dari Codebrick asal Korea Selatan, berkembang cukup pesat.
Sejak didirikan pada April 2018, TokoTalk yang berbasis di Jakarta itu mampu mendongkrak jumlah pengguna (penjual) rata-rata sebesar 33% per bulan.
Baca Juga: TikTok Indonesia: “3 Tahun, 30 Miliar Views per Bulan”
Saat ini, menurut Head of Partnerships TokoTalk Kemas Yunus Antonius, jumlah penjual yang menggunakan layanan TokoTalk tercatat sudah mencapai 400.000 lebih.
Yang menjadi pertanyaan, mengapa dinamakan TokoTalk dan bagaimana strateginya sehingga sanggup tumbuh cepat dalam waktu singkat?
Dalam program TechnoBusiness Talks yang dipandu Purjono Agus Suhendro, Editor in Chief TechnoBusiness Media, Senin (14/12), Kemas “buka-bukaan” perihal arti nama dan strategi TokoTalk.
Ingin tahu seperti apa? Simak kutipan wawancara eksklusif kami berikut ini.
Baca Juga: Bhinneka.com: “Semoga Target Tetap Tercapai”
Bisa dijelaskan sebenarnya apa itu TokoTalk, siapa pemiliknya, dan mengapa dinamakan TokoTalk?
TokoTalk merupakan e-commerce website builder yang dijalankan oleh talenta lokal atas dukungan teknis dari Codebrick yang berasal dari Korea Selatan. Nama TokoTalk merupakan portmanteau dari kata “toko” dan “talk”.
Sedikit cerita, dulu TokoTalk berangkat dari layanan e-commerce yang berbasis chatbot. Pembeli yang berkunjung akan dilayani oleh chatbot dan shopping experience-nya serupa dengan mengobrol langsung dengan penjualnya. Nah, dari sinilah kami mencetuskan nama TokoTalk.
Apa bedanya layanan Tokotalk dibanding kompetitor?
TokoTalk berbeda karena lebih lokal sesuai kebutuhan para penjual di Indonesia, lengkap dengan semua fitur yang dibutuhkan, dan terintegrasi dengan baik pada penyedia layanan pembayaran dan berbagai kurir pengiriman.
Dengan memanfaatkan teknologi terkini, platform TokoTalk lebih stabil, memiliki waktu loading website yang cepat, dan menawarkan user experience yang terbaik.
User interface TokoTalk desain sedemikian rupa dengan menerapkan konsep single-page. Lalu, selain memberikan kemudahan dalam bertransaksi juga mampu meningkatkan conversion rate karena semua berlangsung dalam satu halaman saja.
Didukung harga yang affordable serta cloud hosting dan server berkapasitas besar, penjual bisa membuka lebih dari satu toko, bahkan hingga jumlah yang tidak terbatas.
Jumlah penjual yang menggunakan TokoTalk rata-rata tumbuh sebesar 33% per bulannya.
Selanjutnya, juga bisa mengatur cabang toko apabila penjual memilikinya di tempat yang berbeda. Apalagi, TokoTalk kini mampu membantu para penjual berjualan online melalui Instagram Shopping yang memberikan kemudahan lebih.
Berapa jumlah total pengguna TokoTalk saat ini?
Saat ini, lebih dari 400.000 penjual sudah bergabung yang terbagi dalam tiga paket yang tersedia, yaitu Basic, Premium, dan Pro.
Berapa persen peningkatan jumlah pengguna TokoTalk setiap bulan atau tahunnya?
Jumlah penjual yang menggunakan TokoTalk tumbuh secara signifikan dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 33% per bulannya.
Untuk mendongkrak jumlah pengguna sebesar itu tentu dibutuhkan strategi yang tepat. Seperti apa strategi TokoTalk dalam menggaet penjual untuk menggunakan platformnya?
TokoTalk masih akan fokus di pasar Indonesia karena kami melihat banyak kesempatan dan peluang di sini.
Strategi TokoTalk, yaitu berupaya menjadi platform berjualan online lokal dengan mendengarkan kebutuhan para penjual dan mewujudkannya dalam satu solusi yang terintegrasi.
Kami menyasar dan memfasilitasi UMKM dan korporasi atau brand yang telah aktif di media online atau yang akan beralih dari kanal penjualan offline ke online dengan minimal efforts.
TokoTalk mendapat kucuran investasi oleh investor asal Korea Selatan. Seberapa besar dan sudah berapa tahapan pendanaan sampai saat ini?
Sampai saat ini, TokoTalk memperoleh pendanaan Seri A dari sejumlah investor Korea Selatan dan Silicon Valley, Amerika Serikat, sebesar US$3,2 juta.
Namanya Tokotalk, Indonesia banget. Apakah itu berarti hanya melirik pasar Indonesia dan tidak akan dikembangkan untuk pasar regional dan global?
Saat ini, TokoTalk masih akan tetap fokus di pasar Indonesia karena kami melihat banyak kesempatan dan peluang untuk mengembangkan potensi pasar yang ada ke arah yang lebih baik dengan mem-benchmark apa yang sedang tren di pasar regional dan global.
Seiring dengan semakin baiknya infrastruktur, akses untuk going online pun semakin mudah dan murah. Masyarakat Indonesia yang melek Internet dan mendapatkan manfaat darinya semakin bertambah.
Terakhir, ke depan, TokoTalk ingin dikembangkan seperti apa?
Kami akan fokus dengan kompetensi utama yang kami miliki, yakni menjadi platform dan website builder untuk berjualan online yang senantiasa mendengarkan kebutuhan para penjual dan menyelaraskan dengan perkembangan teknologi terkini.
Selain itu, kami juga ingin bekerja sama dengan erat, baik secara strategis maupun operasional, dengan key players di industri e-commerce Indonesia dalam membangun ekosistem yang mutual dan terbuka.•
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.
Shopee, E-commerce Paling Populer di Asia Tenggara
Hadi Kuncoro: E-commerce Perbanyak Barang Impor Itu Begini Hitung-Hitungannya…
E-commerce Indonesia Tumbuh di Atas Rata-Rata Global
E-commerce Melesat, Toko Offline Meredup
China jadi Pasar E-commerce Terbesar Dunia
E-commerce Indonesia Punya Sejumlah Tantangan
Strategi Jet Commerce Taklukkan Pasar E-commerce
Model O2O Terbaru Suning.com Dongkrak Penjualan 155%
iPrice Group Panen Investasi Lagi