Lifestyle
Perhatian, Produk Vape Rasa Buah dan Mint Dilarang Beredar
Published
5 years agoon
Produk vape rasa buah dan mint dilarang beredar mulai bulan depan. Pelanggar akan dituntut secara hukum.
California, TechnoBusiness ● Food & Drug Administration (FDA), otoritas obat dan makanan Amerika Serikat, mengeluarkan aturan yang melarang dua varian rasa produk vape (rokok elektronik), yakni rasa buah dan mint, beredar di pasaran.
Baca Juga: Robotic Research Pamerkan Drone Canggih Pegasus Mini
Aturan baru itu dikeluarkan FDA pada Jumat (3/1) untuk menindaklanjuti kekhawatiran semakin banyaknya produk vape yang digunakan oleh anak di bawah umur.
Menurut FDA, sedikitnya 5 juta remaja, di antaranya siswa sekolah menengah, di Amerika menggunakan produk vape belakangan ini. Tidak tanggung-tanggung, mereka menghabiskan hampir 1 juta produk vape per hari.
Baca Juga: CES 2020: Hyundai Pamerkan Kendaraan Udara Pribadi
Dalam survei yang dilakukan pada 2013-2014, mayoritas remaja tergiur untuk menggunakan produk vape karena ketersediaan rasa yang menarik sebagai alasan utama mereka.
Larangan dua varian produk vape itu juga sebagai tindak lanjut diterbitkannya Undang-Undang Tentang Makanan, Obat-Obatan, dan Kosmetik Federal baru per 20 Desember 2019 yang menaikkan batas minimal pengguna produk tembakau dari 18 menjadi 21 tahun.
Di bawah aturan baru, perusahaan diberi waktu 30 hari untuk menarik produk vape rasa buah dan mint dari pasaran. Jika tidak, perusahaan akan berisiko menghadapi tuntutan dari FDA.
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe.
[nextpage]
Organisasi perempuan di Amerika, A Case for Women, berpendapat larangan itu penting mengingat semakin banyaknya remaja yang berpotensi kecanduan produk vape seumur hidup.
Baca Juga: CES 2020: LG Bakal Perkenalkan Alat Berkebun Canggih
Padahal, apa yang ditawarkan produsen produk vape, menurut pendiri dan Presiden A Case for Women Susan Knape, hanyalah upaya yang sengaja menyesatkan.
“Kami berharap ini mengarah pada akuntabilitas yang lebih kuat oleh Juul Labs dan produsen produk vape lainnya,” ungkap Knape melalui twitternya.
Baca Juga: 3 Tren Teknologi Teratas Tergambar di CES 2020
Beberapa masalah kesehatan, seperti kejang, serangan jantung, stroke, gangguan paru-paru, bahkan kematian, yang diduga disebabkan oleh penggunaan produk vape mencuat belakangan ini.
Pada 15 Oktober 2019, gugatan kematian pertama dilayangkan kepada Juul. Gugatan itu diajukan setelah seorang remaja meninggal mendadak karena komplikasi pernapasan.
Baca Juga: Mengintip Pesan Bos Samsung di CES 2020 Nanti
Remaja itu kecanduan produk vape dan secara eksklusif menghisap produk Juul sejak usia 15 tahun. Penggugat menuduh Juul melakukan penipuan karena melalui iklan-iklannya mengatakan produk vape aman.
Peritel-peritel besar seperti Walmart, Kroger, dan Walgreens telah mengumumkan akan berhenti menjual produk vape sebagai tanggapan atas meningkatnya kekhawatiran terhadap masalah kesehatan.
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe.
[nextpage]
A Case for Women juga membuka ruang konsultasi yang sepenuhnya gratis dan dijamin kerahasiaannya bagi remaja atau ibu-ibu yang memiliki remaja pecandu produk vape.
Baca Juga: Kata Sundar Pichai Setelah Diminta Gantikan Pendiri Google
Namun, sekali lagi, untuk diketahui, yang diwajibkan ditarik dari pasaran hanyalah produk vape rasa buah dan mint yang ditengarai sengaja diciptakan untuk “mengelabui” anak-anak, sedangkan rasa mentol dan tembakau tidak.
Respons Juul Labs
Sebagai produsen produk vape terkemuka global, Juul Labs menyambut baik larangan itu. Bahkan, produsen tersebut sudah merealisasikannya sejak hasil survei 2019 National Youth Tobacco Survey and Monitoring the Future dirilis pada November lalu.
Baca Juga: Ini Alasan Duo Pendiri Google Mengundurkan Diri
Begitu survei dirilis, CEO Juul Labs K.C. Crosthwaite langsung mengumumkan bahwa perusahaannya akan segera berhenti menerima pesanan Juul pods dari mitra ritel di Amerika dan situs e-commerce Juul.com.
“Hasil ini tidak dapat diterima dan itulah sebabnya kita harus mengatur ulang kategori uap di Amerika,” ungkap Crosthwaite. “Kami akan mendukung kebijakan rasa dari FDA yang akan datang.”●
—Philips C. Rubin, TechnoBusiness ● Foto: Business Wire
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe.