Published
6 years agoon
Jakarta, TechnoBusiness ID ● Extreme Networks (NASDAQ: EXTR), perusahaan penyedia solusi perangkat lunak jaringan (networking) teknologi end-to-end yang berbasis di San Jose, California, Amerika Serikat, semakin memperkuat pasarnya di Indonesia.
Salah satu strategi yang diusung Extreme Networks untuk pasar berkembang ini adalah menawarkan solusi Extreme Management Center (XMC). XMC merupakan layanan pengelolaan multivendor dalam lingkungan wired dan wireless melalui one single console.
Baca Juga: Membaca Strategi Bisnis YouAppi di Pasar Asia
“Solusi XMC bisa menjawab tantangan kebutuhan koneksi teknologi informasi yang adaptif, cepat, dan aman bagi berbagai lini industri,” ungkap John Boladian, Director of Channels and Alliances Extreme Networks Asia Pasific and Japan, usai peluncuran solusi XMC di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (3/7).
Berbagai lini industri yang dimaksud Boladian antara lain kesehatan, pendidikan, pariwisata, manufaktur, logistik, ritel, hingga kantor pemerintahan.
Extreme Networks didirikan oleh Gordon Stitt, Herb Schneider, dan Stephen Haddock di California pada 1996. Sebelum di San Jose, perusahaan tersebut pertama kali berkantor di Cupertino, kota yang juga menjadi basis perusahaan teknologi terbesar Apple.
Norwest Venture Partners, AVI Capital Management, dan Trinity Ventures merupakan tiga pemodal ventura (venture capital) awal yang menyokong pendanaan Extreme Networks. Ketiga pemodal ventura itu mengucurkan dana seri A senilai US$5 juta pada 1 Mei 1996.
Kucuran dana yang lebih besar, seri B senilai US$12,3 juta, kembali diperoleh Extreme Networks setahun kemudian dari ketiga pemodal ventura pertama plus Kleiner Perkins Caufield & Byers.
Berbekal dana yang besar itu, akuisisi demi akuisisi dilakukan Extreme Networks sejak awal. Pada Oktober 1996, Extreme mengakuisisi Mammoth Technology. Seiring berjalannya waktu, perusahaan tersebut juga mengakuisisi Zebra, Avaya, dan Brocade.
Alhasil, Extreme kini menjadi pemain utama di industri perangkat lunak jaringan untuk entreprise, memegang 500 lebih hak paten aktif, mempekerjakan 3.000 karyawan, dan menjangkau pasar di 80 lebih negara di dunia, termasuk Indonesia.
Extreme Networks mendapatkan penilaian bintang lima dari Gartner untuk kinerja secara keseluruhan, lebih baik daripada kompetitor-kompetitornya seperti Cisco dan lain-lain.
Jika ditotal, kata Clarence Phua, Regional Director Extreme Networks ASEAN, pascaakuisisi, saat ini Extreme telah memiliki 30.000 pelanggan dengan mengantongi pendapatan sebesar US$1,2 miliar.
Sementara itu, Indonesia bukan pasar baru bagi Extreme Networks. Sejak beberapa tahun lalu, perusahaan telah menggarap pasar ini dengan menggandeng beberapa mitra. Kali ini, solusi XMC menjadi tumpuan bisnis terbarunya.●
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ● Foto-Foto: TechnoBusiness ID
Turunkan Rasio Gini dengan Ekonomi Digital
Inilah Tantangan Terbesar Pebisnis Era IoT
Hadapi Kecerdasan Buatan, CEO Harus Beradaptasi!
Indocomtech 2018 Usung Tema “Technology for Everyone”
“Karpet Merah” Mahathir untuk Investor China
Oakley Capital Akuisisi cPanel Inc.
Pola Baru Mengingat Password Ditemukan di China
Berkolaborasi, Strategi Net1 dan Matrix TV Perluas Pasar
Multipolar Technology Tawarkan Solusi HPE SimpliVity 380