Published
6 years agoon
Suzhou, TechnoBusiness ID ● Anda sering lupa password? Peneliti dari Xi’an Jiaotong-Liverpool University, perguruan tinggi yang berbasis di Suzhou, Jiangsu, China, menemukan pola terbaru mengingat password yang lebih sederhana namun efektif.
Para peneliti dari Departemen Ilmu Komputer dan Rekayasa Perangkat Lunak perguruan tinggi hasil afiliasi Xi’an Jiaotong dan Liverpool University itu, antara lain Dr. Hai-Ning Liang, Dr. Charles Fleming, dan Ilesanmi Olade, mengatakan sistem password yang mereka temukan berbasis ikon.
Baca Juga: Salim Group Tanamkan Investasi Strategis di Youtap
Sistem tersebut mengandalkan kemampuan alami manusia untuk bercerita. Dr. Fleming menjelaskan, temuan mereka kemudian diberi nama SemanticLock. Cara kerjanya, sistem tersebut meminta pengguna untuk mengarang cerita unik mereka sendiri dengan ikon yang telah ditentukan dalam membuat password.
Temuan Dr. Fleming dan kawan-kawan itu saat ini masih dalam tahap purwarupa. Jika dikembangkan lebih lanjut, kata dia, lupa password tinggal kenangan. “Manusia tidak diprogram untuk menghafal angka atau huruf acak dan inilah mengapa kita susah sekali mengingat password,” ujarnya.
Dr. Liang, co-researcher dalam proyek tersebut, menambahkan bahwa password berbasis ikon jauh lebih mudah diingat ketimbang pin atau pola. Hanya 30% dari peserta studi yang dapat mengingat password berbentuk pola yang diberikan minggu sebelumnya.
“Sedangkan 50% di antara mereka dapat mengingat password pin, dan 90%-nya mampu mengingat password SemanticLock,” jelas Dr. Liang. Itu disebabkan karena manusia secara alami lebih mampu mengingat cerita yang bermakna daripada angka atau pola tidak memiliki arti.
Jika dikembangkan, tentu saja manfaatnya banyak. Salah satu yang terpenting dari fungsinya jelas lebih sanggup melindungi pengguna dari peretas (hackers).
“Pin menawarkan jutaan kombinasi password, tapi yang benar-benar digunakan sangat sedikit karena kebanyakan orang memilih sesuatu yang mudah diingat seperti tanggal,” kata Dr. Fleming.
Bagi peretas, hanya perlu mengetahui sesuatu tentang pengguna—seperti tanggal lahir atau usia—untuk melakukan aksi pembobolan lewat password. Dengan mengarang cerita, kombinasi password yang harus mereka coba lebih sedikit.●
—Zhang Ju, TechnoBusiness/PRN ● Foto: Yuanyuan Du
Dari 193 Juta Password, 87 Jutanya Dapat Ditebak dalam Semenit
Turunkan Rasio Gini dengan Ekonomi Digital
Inilah Tantangan Terbesar Pebisnis Era IoT
Hadapi Kecerdasan Buatan, CEO Harus Beradaptasi!
Indocomtech 2018 Usung Tema “Technology for Everyone”
“Karpet Merah” Mahathir untuk Investor China
Oakley Capital Akuisisi cPanel Inc.
Berkolaborasi, Strategi Net1 dan Matrix TV Perluas Pasar
Multipolar Technology Tawarkan Solusi HPE SimpliVity 380