Published
6 years agoon
TechnoBusiness Insight ● Setelah raksasa e-commerce Alibaba Group Holding Limited (NYSE: BABA) asal China semakin agresif menggarap pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, kini giliran pengecer buku online asal Amerika Serikat yang juga telah menjelma menjadi perusahaan e-commerce terbesar di dunia, Amazon.com Inc (Nasdaq: AMZN), berniat untuk lebih serius berinvestasi di kawasan ini.
Yang terbaru, seperti diberitakan Merdeka.com, Vice President Amazon Werner Vogels pada Jumat (21/9) datang ke Jakarta untuk bertemu Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Istana Kepresidenan. Vogels membawa pesan dari Seattle, Washington, bahwa Amazon akan berinvestasi senilai Rp14 triliun di Indonesia selama 10 tahun ke depan.
Simak Juga: Ajisatria Suleiman: “Kenapa Fintech Itu Menarik?”
Sebuah komitmen investasi yang sangat besar, bukan? Namun, pertanyaannya, sebenarnya berapa sih pendapatan penjualan bersih Amazon setiap tahunnya? TechnoBusiness Insight mencoba menggambarkan kembali data yang diperoleh dari periset pasar Statista terkait kinerja penjualan e-commerce yang didirikan oleh Jeff Bezos pada 5 Juli 1994 tersebut.
Pada 2004, 10 tahun setelah berdiri, pendapatan penjualan bersih Amazon menurut Statista tercatat sebesar US$2,64 miliar. Pendapatan itu terus meningkat signifikan setiap tahunnya. Dan, pada 2010, pendapatan itu telah mencapai US$34,2 miliar. Tujuh tahun kemudian, tepatnya 2017, Amazon telah membukukan pendapatan penjualan bersih senilai US$177,87 miliar.
Baca Juga: Selamat Datang Selfin, Penantang Baru Facebook
Pendapatan tahun terakhir pendataan itu sebagian besar diperoleh dari penjualan ritel online, diikuti layanan penjualan ritel pihak ketiga, layanan berlangganan ritel seperti Amazon Prime, AWS, dan e-book reader Amazon Kindle.
Itu tidak seberapa. Yang lebih menakjubkan, pada Selasa (4/9), beberapa hari sebelum Vogels terbang ke Jakarta, nilai saham Amazon sempat melonjak menjadi US$2.050,50 per saham. Nilai itu yang kemudian mengantarkan Amazon menjadi perusahaan kedua di Amerika yang mencapai kapitalisasi pasar US$1 triliun setelah Apple Inc. (Nasdaq: AAPL) sebulan (2/8) sebelumnya.●
Teks: TechnoBusiness Insight
Data: Statista
Grafis: TechnoBusiness ID
Amazon Jadi Media Periklanan Paling Disukai di Dunia 2022
Transaksi Cyber Monday Amazon 2020 Turun 14%, Kok Bisa?
Amazon Akuisisi Startup Layanan Kendaraan Otonom Zoox
10 Perusahaan Internet dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar
Telkom Merek Termahal Indonesia 2018
Meski Kompetitor “Menjamur”, Jumlah Pengguna PayPal Tetap Tumbuh
Microsoft: Transformasi Digital Sumbang US$22 Miliar PDB Indonesia
Harbolnas 12.12 2017 Bukukan Transaksi Rp4,7 Triliun
Kucuran Dana “Venture Capital” per Kuartal III/2017 Mencapai US$42 Miliar