TechnoBusiness Insights
10 Tren Teknologi Bisnis di Asia Tenggara Tahun Ini
Inilah 10 tren teknologi yang akan memengaruhi bisnis di Asia Tenggara tahun ini, menurut IDC ASEAN.
Published
3 years agoon
Kuala Lumpur, TechnoBusiness Insights MY ● Ketika perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara harus bergulat dengan dampak yang disebabkan oleh pandemi, akselerasi transformasi digital terus menjadi yang terdepan.
Motivasi utama bagi perusahaan di kawasan regional ini adalah menjadi yang terdepan dalam ekonomi digital itu. Motivasi itu kemudian membentuk tren teknologi yang akan memengaruhi bisnis tahun ini.
Baca Juga: Asia Pasifik akan Jadi Kawasan Pusat Data Terbesar di Dunia
“Kami melihat semakin banyak perusahaan di Asia Tenggara menjalin kemitraan dan kolaborasi dengan pemain ekosistem untuk memperoleh nilai dari data bersama, aplikasi, dan inisiatif operasi,” kata Dharmaraj Sivalingam, Senior Research Manager IDC ASEAN.
Tren teknologi itu, lanjut Sivalingam, hanya akan mengarah pada lahirnya produk, layanan, serta keterlibatan dan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan.
Berikut ini 10 tren teknologi yang memengaruhi bisnis di Asia Tenggara pada 2022 menurut IDC ASEAN:
1. Aturan digital (Digital rules)
Pada 2023, 1 dari 3 perusahaan akan menghasilkan lebih dari 15% pendapatan mereka dari produk dan layanan digital dibandingkan dengan 1 dari 6 pada pada 2020.
2. Keanekaragaman penting (Diversity Matters)
Pada 2025, 55% dari produk inovatif digital yang sukses akan dibangun oleh tim yang mencakup orang-orang dengan keterampilan kreatif, berpikir kritis, analisis, dan otomatisasi serta insinyur perangkat lunak.
3. Nilai dalam kepercayaan (The value in trust)
Pada 2023, 35% organisasi akan mengalokasikan setengah dari anggaran keamanan mereka untuk ekosistem/platform lintas teknologi yang dirancang untuk konsumsi cepat dan kemampuan keamanan terpadu untuk mendorong inovasi yang gesit.
Baca Juga: Pasar Telemedis Global Bernilai US$431,82 Miliar pada 2030
4. Nilai dalam ekosistem (The value in ecosystems)
Pada 2026, rata-rata 30% dari 500 pendapatan perusahaan teratas ASEAN berasal dari data bersama ekosistem industri, aplikasi, dan inisiatif operasi dengan mitra, entitas industri, dan jaringan bisnis.
5. Penskalaan dengan kembar digital (Scaling with digital twin)
Selama 2021-2027, jumlah aset fisik dan proses baru yang dimodelkan sebagai kembaran digital akan meningkat dari 2% menjadi 24% yang menghasilkan optimalisasi kinerja operasional.
6. Penskalaan dengan pengetahuan (Scaling with science)
Sebanyak 25% perusahaan besar akan mengalami peningkatan 20% dalam penggunaan informasi pada 2026 karena investasi dalam jaringan pengetahuan cerdas yang mengubah data terstruktur/tidak terstruktur menjadi pengetahuan yang dapat ditemukan dan ditindaklanjuti.
Lebih dari 50% perusahaan akan memprioritaskan ketahanan konektivitas bisnis.
7. Budaya berbasis bukti sangat penting untuk perusahaan yang mengutamakan digital (An evidence-based culture is paramount for digital-first enterprises)
Pada 2026, 20% organisasi akan menggunakan bentuk ekonomi perilaku dan wawasan berbasis AI/ML untuk mendorong tindakan karyawan yang mengarah pada peningkatan 60% dalam hal yang diinginkan hasil.
8. Infrastruktur digital adalah inti dari perusahaan masa depan (Digital infrastructure is at the core of future enterprises)
Pada 2025, ledakan enam kali dalam beban kerja menyebabkan 65% dari 500 perusahaan teratas ASEAN menggunakan kerangka kerja tata kelola arsitektur yang konsisten untuk memastikan pelaporan kepatuhan dan audit infrastruktur mereka.
Baca Juga: Pasar Manajemen Aset Digital Global Bernilai US$10 Miliar
9. Nilai bisnis jaringan (Business value of networks)
Pada 2022, lebih dari 50% organisasi akan memprioritaskan ketahanan konektivitas untuk memastikan kelangsungan bisnis, menghasilkan keterlibatan digital tanpa gangguan kepada pelanggan, karyawan, dan mitra.
10. Nilai bisnis TI (Business value of IT)
Pada 2024, perusahaan digital pertama memungkinkan pengalaman pelanggan yang empatik dan model operasi yang tangguh dengan mengalihkan 50% dari semua pengeluaran teknologi dan layanan ke model as-a-service dan hasil-sentris.
Itulah 10 tren teknologi yang akan memengaruhi bisnis di kawasan Asia Tenggara tahun ini. “Sudah waktunya bagi organisasi untuk mengendalikan perjalanan mereka dan sudah menentukan hasil yang diinginkan untuk bisnis mereka,” kata Sudev Bangah, Managing Director IDC ASEAN.●
Teks: TechnoBusiness Insights MY
Data: IDC ASEAN
Foto: Pixabay
You may like
-
Infor Positioned as a Leader in the 2024 Gartner Magic Quadrant for Cloud ERP
-
Pemasaran Aplikasi Seluler di Asia Tenggara Cukup Potensial
-
Inilah Daftar Pemenang Smarties Indonesia Awards 2024
-
MMA Impact Indonesia 2024 Soroti Dampak Mendalam Digitalisasi
-
Laba Bersih BCA Digital pada Kuartal 3/2024 Tumbuh 532,7%
-
Synnex Metrodata Indonesia Jadi Distributor Devo Technology
-
BPA Broker Hadirkan Solusi Telekonsultasi Kesehatan dr. Barron
-
IBM AI in Action Report Identifies Key Characteristics of Businesses
-
Pengiriman Tablet Jelang Musim Liburan Secara Global Naik 11%