Connect with us

TechnoBusiness Insights

Serangan Ransomware di Indonesia Terbanyak Ketiga di Asia Tenggara

Nilai tebusan dari tindak kejahatan serangan ransomware global mencapai US$7 juta. Di Indonesia, kasusnya terbanyak ketiga se-Asia Tenggara.

Published

on

Jakarta, TechnoBusiness Insights ID Palo Alto Networks (Nasdaq: PANW), perusahaan teknologi keamanan siber global asal Santa Clara, California, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa jumlah serangan ransomware di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

Baca Juga: 45% Pemanufaktur di Asia Pasifik Sulit Ungguli Pesaingnya

Data terbaru, jumlah serangan ransomware di negeri ini pada 2022 meningkat hampir 30% dengan 14 kasus yang dilaporkan di berbagai sektor utama. Pelaku menggunakan taktik yang lebih agresif untuk menekan organisasi dengan jumlah gangguan 20 kali lebih banyak dari 2021.

Sejalan dengan laporan Unit 42 Palo Alto Networks itu, Badan Siber dan Sandi Negara juga menyatakan bahwa ransomware dan pemblokiran data merupakan serangan siber yang paling umum sepanjang 2022—menyumbang 50% dari seluruh serangan siber yang ada.

Advertisement

THE BEST ADVICE

Gangguan tersebut biasanya dilakukan melalui panggilan telepon dan e-mail yang menargetkan individu tertentu, sering kali di C-suite atau bahkan pelanggan, untuk menekan mereka agar membayar permintaan uang tebusan.

Baca Juga: Alibaba Cloud: 4 dari 5 Bisnis di Asia Migrasi ke Cloud Tahun Ini

Laporan Unit 42 membagikan wawasan yang disusun berdasarkan temuan pada sekitar 1.000 kasus selama 18 bulan terakhir. Walhasil, Indonesia menempati peringkat ketiga dari sisi jumlah serangan ransomware-nya di Asia Tenggara setelah Thailand dan Singapura.

Manufaktur, grosir dan ritel, serta jasa profesional dan hukum menjadi sektor yang paling diincar serangan ransomware di Indonesia. Di dunia, nilai tebusan yang dibayarkan korban mencapai US$7 juta dengan median permintaan sekitar US$650.000 dan median pembayaran US$350.000.

Teks: TechnoBusiness Insights ID

Advertisement

Data: Palo Alto Networks, Maret 2023

Foto: Palo Alto Networks