TechnoBusiness Insights
Pengambilalihan Akun Masih Jadi Kekhawatiran Perusahaan
Pengambilalihan akun dan serangan malware menjadi kekhawatiran utama bagi perusahaan di Indonesia.
Published
1 year agoon
Jakarta, TechnoBusiness Insights ID ● Palo Alto Networks (Nasdaq: PANW) baru-baru ini mengungkapkan 93% perusahaan di Indonesia sudah cukup yakin dengan langkah keamanan siber yang mereka terapkan saat ini.
Angka itu merupakan persentase tertinggi di Asia Pasifik, meskipun 60% perusahaan di antaranya mengakui masih tetap menghadapi risiko yang besar dari ancaman yang terus berkembang.
Baca Juga: Pasar Layar Micro LED Global 2030 Capai 51,7 Juta Unit
Berdasarkan hasil riset perusahaan keamanan siber asal Palo Alto, California, Amerika Serikat, itu ada tiga tantangan keamanan siber yang paling sering dihadapi oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Ketiga tantangan itu, antara lain peningkatan aktivitas transaksi digital yang melibatkan pihak ketiga (58%), ancaman dari perangkat IoT yang tidak terpantau (49%), dan ketergantungan pada layanan berbasis cloud (48%).
Adanya peningkatan risiko keamanan pada bisnis skala besar pengguna perangkat IoT yang tidak aman dan risiko yang timbul akibat penggunaan layanan berbasis cloud menjadi sorotan tersendiri.
Jadi Prioritas
Mengingat ancaman yang begitu nyata, isu keamanan siber menjadi prioritas utama pembahasan di perusahaan-perusahaan. Lebih dari 53% perusahaan di Indonesia kerap membahasnya di tingkat direksi.
Alhasil, tahun ini 63% perusahaan di Indonesia meningkatkan alokasi anggarannya untuk keamanan siber—30% perusahaan meningkatkan anggaran lebih dari 50%.
Perusahaan besar lebih peduli terhadap solusi keamanan siber karena perusahaan kecil terkendala anggaran yang terbatas. Industri perbankan, jasa keuangan, transportasi, dan logistik yang paling memprioritaskannya.
Baca Juga: Pasar Smartphone Indonesia Kuartal 2/2023 Turun 6,3%
“Pelaku kejahatan siber terus mengembangkan strategi penyerangan mereka, sementara sejumlah besar UKM masih menganggap keamanan siber sebagai tindakan yang bersifat jangka pendek,” kata Adi Rusli, Country Manager Palo Alto Networks Indonesia.
Sebanyak 70% perusahaan di Indonesia, tertinggi di Asia Tenggara, mempertimbangkan untuk mengintegrasikan AI dan diyakini akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.●
Teks: TechnoBusiness Insights ID
Data: Palo Alto Networks, September 2023
Foto: Pexels/Tima Miroshnichenko
You may like
-
Infor Positioned as a Leader in the 2024 Gartner Magic Quadrant for Cloud ERP
-
Pemasaran Aplikasi Seluler di Asia Tenggara Cukup Potensial
-
Inilah Daftar Pemenang Smarties Indonesia Awards 2024
-
MMA Impact Indonesia 2024 Soroti Dampak Mendalam Digitalisasi
-
Laba Bersih BCA Digital pada Kuartal 3/2024 Tumbuh 532,7%
-
Synnex Metrodata Indonesia Jadi Distributor Devo Technology
-
BPA Broker Hadirkan Solusi Telekonsultasi Kesehatan dr. Barron
-
IBM AI in Action Report Identifies Key Characteristics of Businesses
-
Pengiriman Tablet Jelang Musim Liburan Secara Global Naik 11%