Connect with us

TechnoBusiness Insights

Fakta! Pendidikan Formal Tak Berguna dalam Pekerjaan Saat Ini

Para profesional keamanan siber menyatakan pendidikan formalnya tak berguna bagi profesinya.

Published

on

Jumlah tenaga kerja di bidang keamanan siber saat ini masih sangat kurang. ● Foto: Kaspersky

Jakarta, TechnoBusiness Insights ID Di era digitalisasi saat ini, kemutakhiran teknologi amat menentukan kemajuan bisnis perusahaan. Namun, proses bisnis digital itu mesti dijaga secara terus-menerus oleh sistem yang namanya keamanan siber.

TechnoBusiness Insights: Industri Semikonduktor Global Mulai Pulih, Ini Tanda-Tandanya

Seperti diketahui, semakin pintar sebuah teknologi semakin piawai pula penjahat siber untuk menghancurkannya. Masalahnya, dunia keamanan siber masih kekurangan tenaga profesional untuk mengawalnya. Pasokan tenaga profesional tak secepat kebutuhannya.

Karena itu, para ahli berpendapat bahwa dunia pendidikan sudah tidak relevan dengan kebutuhan kerja saat ini. Berdasarkan penelitian Kaspersky, 1 dari 2 profesional keamanan siber tidak dapat memastikan manfaat pendidikan formalnya terhadap profesinya saat ini.

Advertisement

Akibatnya, para profesional tersebut harus kembali berinvestasi atau perusahaan mesti mengikutsertakan sumber daya manusianya untuk mengikuti pelatihan demi menunjang profesinya atau mengikuti perkembangan industri.

TechnoBusiness Insights: Jumlah Investor Aset Kripto di Indonesia 2023 18,51 Juta Orang

International Information Systems Security Certification Consortium (ISC2), organisasi profesional keamanan siber global, agar dapat memenuhi kebutuhan industri hingga mendukung pertumbuhan ekonomi, jumlah tenaga kerja keamanan siber perlu tumbuh hampir dua kali lipat.

Para pakar pun banyak yang menyatakan sistem pendidikan saat ini tidak berhubungan dengan realitas keamanan siber. Hanya 14% yang menyatakan agak dan 13% sedikit bahwa pendidikan formal berguna, bahkan 24% lainnya menyatakan tidak berguna sama sekali bagi profesinya.

Teks: TechnoBusinesss Insights ID

Advertisement

Data: Kaspersky dan ISC2, Februari 2024

Foto: Kaspersky