E-Commerce
Saran Jack Ma Setelah Jadi Penasihat E-Commerce Indonesia
Published
7 years agoon
- Bos Alibaba menjadi penasihat pemberlakuan Roadmap E-Commerce Indonesia atas nama pribadi, bukan perusahaan.
- Ma menyatakan peduli dengan pengembangan ekosistem e-commerce, mulai dari UMKM hingga masyarakat pedesaan.
Beijing, TechnoBusiness ID ● Jack Ma, CEO Alibaba, marketplace terbesar di China, ternyata benar-benar ditunjuk menjadi salah satu penasihat (advisor) dalam menindaklanjuti pemberlakuan Peta Jalan (Roadmap) E-commerce Indonesia.
Baca Juga: Tottenham Hotspur Dapat Tambahan Sponsor dari Ponsel Leagoo
Di sela-sela pertemuan “The 3rd Hight Level Economy Dialogue” di Beijing, China, Selasa (22/8) siang, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara bertemu dengan Ma untuk menindaklanjuti usulan Presiden Joko Widodo saat kunjungan kenegaraan ke Hangzhou pada September 2016.
Ma, yang didampingi Angel Zhao, Vice President Alibaba Group, menyatakan setuju, tapi atas nama pribadi dan bukan perusahaan. Kesediaan Ma itu karena kepeduliannya dalam mengembangkan ekosistem e-commerce agar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), masyarakat suburban dan pedesaan, di negara-negara berkembang memperoleh nilai tambah ekonomi.
Ma, seperti diungkapkan kembali oleh Menteri Rudiantara, menyarankan agar Indonesia betul-betul memikirkan kesiapan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Sebab, infrastruktur TIK akan memberikan akses ke seluruh lapisan masyarakat dan penjuru negara.
Lalu, infrastruktur TIK juga memberikan manfaat yang jauh lebih besar bagi masyarakat di pedesaan dan UMKM. Karena itu, infrastruktur TIK harus dijadikan proses “leap frog” bagi masyarakat pedesaan dan UMKM dalam aktivitas ekonomi baru.
Sejalan dengan itu, “Indonesia juga akan segera mentransformasi sistem logistik agar pergerakan barang menjadi lebih mudah dan efisien,” ungkap Rudi dalam siaran persnya. “Sistem pembayaran [payment system]-nya harus menjadi ekosistem strategis dari pengembangan e-commerce.”●
—Intan Wulandari, TechnoBusiness ID ● Foto-Foto: Kemkominfo