Connect with us

ICT

Tower Bersama Tawarkan Obligasi Senilai Rp700 Miliar

Published

on

  • TBIG menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2017
  • Penawaran awalnya Rp500 miliar, tapi meningkat menjadi Rp700 miliar

 

JAKARTA – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), perusahaan penyedia infrastruktur base transceiver station (BTS) untuk para operator telekomunikasi milik Saratoga Group dan Provident Capital, menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2017 senilai Rp700 miliar. Obligasi itu memiliki tingkat kupon tetap 8,75% dengan tenor tiga tahun dan kupon yang dibayarkan setiap kuartal.
Obligasi TBIG II Tahap II setara dengan kewajiban senior tanpa jaminan khusus dari TBIG. Penggunaan dana dari penawaran ini, setelah dikurangi biaya penerbitan, akan digunakan untuk pembayaran sebagian kewajiban finansial dari entitas anak perseroan, khususnya Fasilitas B dari Credit Facilities yang ada. Obligasi TBIG II Tahap II telah memperoleh peringkat AA- dari Fitch Indonesia. Obligasi TBIG II Tahap II akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 25 April 2017.

Per 31 Desember 2016, total pinjaman (debt) perseroan, di mana pinjaman dalam dolar Amerika yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya adalah sebesar Rp17.109 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp9.451 miliar. Dengan saldo kas yang mencapai Rp365 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp16.744 miliar dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) perseroan menjadi Rp9.086 miliar.

 

Baca Juga: Dalam Sembilan Bulan, Pendapatan Tower Bersama Rp2,76 Triliun

 

Rasio pinjaman bersih (net debt) terhadap EBITDA triwulan keempat yang disetahunkan adalah 5,1 kali di mana kami masih memiliki ruang untuk menggunakan pinjaman tambahan berdasarkan covenant untuk tidak lebih dari 6,25 kali yang disyaratkan oleh surat utang kami.

“Penawaran awal untuk obligasi ini adalah Rp500 miliar, tapi mengingat permintaan lokal yang kuat, kami berhasil meningkatkannya menjadi Rp700 miliar. Kami berharap bisa terus mengakses pasar obligasi rupiah secara reguler,” kata Helmy Yusman Santoso, Chief Financial Officer TBIG.

Advertisement

Tahun ini, CEO TBIG Hardi Wijaya Liong melanjutkan, TBIG kembali menunjukkan kemampuan mengakses pasar pinjaman bank dan obligasi. Perseroan mengeksekusi fasilitas pinjaman bank sebesar US$500 juta bulan lalu dan kini telah mengakses pasar obligasi rupiah. “Kami senang dengan minat dan dukungan yang berkesinambungan dari kreditur kami,” tambahnya.**

Vino Darmawan, TechnoBusiness Indonesia ● Foto-Foto: TBIG