Connect with us

ICT

Pendapatan Tower Bersama Triwulan III/2017 Hampir Rp3 Triliun

Published

on

  • Portofolio perusahaan selama tiga bulan pertama 2017 tumbuh 2.479 penyewaan.
  • “Pertumbuhan yang lebih dari 10% ini melebihi ekspektasi kami.”

 

Jakarta, TechnoBusiness ID PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (IDX: TBIG), perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi bagi penempatan base transceiver station (BTS) operator milik Saratoga Group dan Provident Capital, mengumumkan bahwa selama sembilan bulan pertama 2017 berhasil membukukan pendapatan dan EBITDA masing-masing sebesar Rp2.975 miliar dan Rp2.587 miliar.

 

Baca Juga: Fenomena Single’s Day China Belum Memengaruhi Pasar Asia Tenggara

 

Jika disetahunkan, maka pendapatan Tower Bersama mencapai Rp4.137 miliar dengan EBITDA Rp3.616 miliar. Pendapatan itu diperoleh perseroan dari mengoperasikan 22.696 penyewaan dan 13.318 site telekomunikasi.

Advertisement

Site telekomunikasi milik sendiri terdiri dari 13.270 menara dan 48 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 22.648, maka rasio kolokasi (tenancy ratio)-nya menjadi 1,71.

CEO Tower Bersama Hardi Wijaya Liong mengatakan selama tiga bulan pertama tahun ini portofolio perseroan tumbuh sebanyak 2.479 penyewaan. Jumlah itu meliputi 732 site dan 1.747 kolokasi. “Pertumbuhan yang lebih dari 10% ini melebihi ekspektasi kami,” katanya.

Sejak 2012, perseroan telah membangun sekitar 7.600 menara baru di lokasi-lokasi yang unik. Alhasil, rasio kolokasinya akhir periode perhitungan meningkat menjadi 1,71 dari 1,63 pada awal tahun.

Sementara total pinjaman perseroan yang telah dilindung nilai mencapai Rp18.073 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp12.130 miliar. Dengan saldo kas sebesar Rp208 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt)-nya menjadi Rp17.865 miliar dan total pinjaman senior bersih (net senior debt)-nya sebanyak Rp11.922 miliar.

 

“Pertumbuhan yang lebih dari 10% ini melebihi ekspektasi kami.”

—CEO Tower Bersama Hardi Wijaya Liong

Advertisement

 

“Arus kas yang kuat dari bisnis kami didorong oleh arus pendapatan yang nyata dan berulang dari pelanggan kami, operator telekomunikasi besar di Indonesia,” ungkap Chief Financial Officer Tower Bersama Helmy Yusman.

 Perseroan fokus pada efisiensi operasional sehingga margin tetap stabil. “Bahkan, dengan pertumbuhan yang kuat dan pembayaran dividen sebesar Rp665 miliar tahun ini, tingkat leverage kami berkurang menjadi 4,9 kali. Kami terus mematuhi strategi konservatif kami untuk melindung nilai seluruh utang kami,” lanjutnya.

—Ivan Darmawan, TechnoBusiness ID Foto-Foto: TBIG

 

Advertisement