Published
7 years agoon
Jakarta, TechnoBusinesID ● Tumbuh pesatnya industri rintisan (startup) di Tanah Air rupanya memunculkan peluang bisnis baru, yakni penyewaan ruang kerja bersama (coworking space). Sejak lima tahun lalu coworking space bermunculan di mana-mana selayaknya kedai kopi yang menjamur.
Minggu lalu, tepatnya 29 November, EV Hive, coworking space yang diinkubasi oleh pemodal ventura (venture capital) East Ventures, membuka coworking space baru seluas 6.700 meter persegi di Plaza Kuningan, Jakarta. Tentu ruang seluas itu langsung menjadikannya sebagai coworking space terbesar se-Asia Tenggara.
EV Hive City, begitu namanya, mampu menampung lebih dari 1.000 industri kecil-menengah, pengusaha, dan para kreator startup. “EV Hive memiliki visi sebagai community hub bagi para pengusaha untuk memulai dan mengembangkan bisnis mereka,” ungkap pendiri sekaligus CEO EV Hive Carlson Lau saat peluncuran.
Melihat arsitekturnya yang disesuaikan dengan gaya bekerja masa kini, EV Hive City dilengkapi dengan team discussion pod, event spaces, dan lounge yang bisa dimanfaatkan oleh para anggota untuk berdiskusi, mengadakan networking event, dan business skill workshops.
Dengan begitu, EV Hive City akan membentuk komunitas baru yang akan berkontribusi pada perekonomian negara. Namun, sekalipun ini sudah yang terbesar seregional, EV Hive berencana membuka dua mega hub lagi dengan ukuran yang lebih besar.
Untuk diketahui, selain East Ventures yang sudah menginkubasi sejak 2015, EV Hive juga dimodali oleh Sinar Mas Digital Ventures, Sinar Mas Land, Insignia Ventures, Intudo Ventures, dan Jacumen Investments. EV Hive City akan mendongkrak jumlah pengguna EV Hive yang kini mencapai 1.300 anggota dengan 11.000 acara di 10 lokasi.
SquLine.com; Member.id; dan HelloBeauty merupakan sedikit dari sekian banyak startup yang berhasil berkembang pesat dengan berkantor di EV Hive. EV Hive sendiri disebut oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai “Top 40 Potential Future Unicorns”.●
—Siwi Rumsiyati, TechnoBusiness ID ● Foto-Foto: PR Newswire
Pemerintah Bentuk Yayasan NextICorn. Apa Fungsinya?
Mengapa Industri Startup Australia Tak Seagresif di Indonesia?
Kini, Ada 310 “Startup” yang Masuk Kategori Unicorn
“Ekonomi Startup Termasuk Skema Ponzi!”
Inilah 13 Penyebab Utama Kegagalan Startup
Zahir Alokasikan Rp100 Miliar untuk Fintech Syariah
7 Startup Pengguna AI Berbasis Blockchain
Alasan Telkomsel Hadirkan Perpustakaan Digital
Skyegrid, Platform Game Streaming Android Pertama