Startups
Helicap Raih Pendanaan Awal US$1,5 Juta
Published
7 years agoon
Singapura, TechnoBusiness ● Helicap atau Helicopter Capital, perusahaan teknologi finansial (fintech) asal Singapura yang beroperasi di kawasan Asia Tenggara dan Australia sejak 2017, hari ini mengumumkan telah memperoleh pendanaan awal (seed funding) senilai US$1,5 juta.
Baca Juga: Berkat Bisnis Teknologi, Pendapatan KREN Melonjak 764,2%
Putaran pendanaan pertama itu dipimpin oleh Teo Ser Luck, mantan Menteri Negara Tenaga Kerja Singapura yang kini menjadi chairman Nufin Data Pte Ltd. Nufin Data juga merupakan perusahaan fintech yang berkantor di Singapura, Shanghai, Hong Kong, dan Guangzhou, dengan fokus bisnis penyediaan akses pembiayaan kompetitif.
Pascapendanaan, Teo akan bergabung dengan dewan direksi Helicap. Pengucuran dana dan bergabungnya Teo diharapkan dapat memperkuat penggarapan pasar.
Pasalnya, berdasarkan data Deloitte, SME Corp, dan Grant Thornton, saat ini setidaknya ada 2,9 juta usaha kecil dan menengah di Asia Tenggara dan Australia.
Usaha-usaha kecil dan menengah itu—tanpa memasukkan usaha mikro—menghadapi kesenjangan kredit, yang menurut McKinsey, International Monetary Fund, dan Asian Development Bank, hingga US$187,2 miliar. Pemain pasar tradisional hanya memenuhi sebagian kecil kebutuhan kredit.
Celah itulah yang kemudian ditangkap oleh Helicap dengan pola memberikan pinjaman modal. Modal itu disalurkan oleh Helicap dari investor-investor institusional maupun individu kaya. Para investor itu kemudian diberi imbalan pengembalian 10% atau lebih sebagai keuntungannya.
Itu sebabnya, David Z. Wang, salah satu pendiri Helicap, mengatakan, “Kemitraan baru ini akan membantu kami memosisikan perusahaan sebagai penggerak awal dalam ruang peminjaman alternatif yang berkembang pesat di pasar Asia.”
Bukan hanya pendanaan dari Teo, Helicap juga menjalin kemitraan dengan Nufin Data, perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Jing King Tech Group (JK Tech Group). Jing King Tech Group adalah perusahaan investasi beraset US$250 juta.
“Kami memutuskan bermitra dengan Helicap karena terkesan terhadap keahlian mereka dalam mengelola dana dan pengalaman mereka dalam mengembangkan ekosistem pinjaman alternatif di Asia,” ujar Teo di Singapura, Kamis (3/5).
Keahlian Helicap itu juga diakui oleh Kelvin Teo, co-founder dan CEO Funding Societies, salah satu perusahaan crowdfunding terbesar di kawasan regional ini. Dalam sembilan bulan terakhir, Helicap telah menerima pengembalian 12% dari total pengucuran pinjaman mereka sebesar US$200 juta tanpa ada yang macet (default).●
—Purjono Agus Suhendro dan Michael A. Kheilton, TechnoBusiness ● Foto-Foto: Helicap
You may like
-
Erajaya Hadirkan GoPro Hero10 Black Seharga Rp8,5 Juta
-
Pemerintah Bentuk Yayasan NextICorn. Apa Fungsinya?
-
Mengapa Industri Startup Australia Tak Seagresif di Indonesia?
-
Kini, Ada 310 “Startup” yang Masuk Kategori Unicorn
-
“Ekonomi Startup Termasuk Skema Ponzi!”
-
Inilah 13 Penyebab Utama Kegagalan Startup
-
Zahir Alokasikan Rp100 Miliar untuk Fintech Syariah
-
7 Startup Pengguna AI Berbasis Blockchain
-
Alasan Telkomsel Hadirkan Perpustakaan Digital