Startups
“Jadi Pemenang” Cara Adx Asia
Published
6 years agoon
Jakarta, TechnoBusiness ID · Adx Asia, sebuah platform marketplace periklanan yang berbasis di Jakarta, mengajak para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk menjadi pemenang.
Caranya, kata Albert Toha, pendiri sekaligus CEO Adx Asia, dalam konferensi persnya di Jakarta, Selasa (15/1), dengan mendigitalkan bisnisnya dan membuat video untuk platform digital.
Baca Juga: Strategi “Invasi” Tokocrypto ke Kampus-Kampus
Mendigitalkan bisnis sangat penting karena hampir seluruh konsumen sudah terkoneksi dengan dunia maya. Sedangkan video untuk platform digital diperlukan untuk mempromosikan bisnis tersebut.
Sebab, hingga akhir 2018 jumlah UKM di Indonesia mencapai 60 juta, sehingga persaingannya sudah pasti amat ketat. Itu belum dibandingkan dengan rival-rival dari merek-merek raksasa di pasar yang sama.
“Dalam upaya merebut pasar, pelaku UKM perlu membuat strategi pemasaran dan promosi yang efektif, efisien, dan berbiaya rendah.”
Oleh karena itu, kata Albert, “Dalam upaya merebut pasar, pelaku UKM perlu membuat strategi pemasaran dan promosi yang efektif, efisien, dan berbiaya rendah.” Adx Asia dihadirkan sejak 2016 untuk itu, yakni membantu UKM-UKM mempromosikan bisnisnya dengan biaya murah.
Sampai saat ini, Adx Asia telah membantu mempromosikan bisnis sekitar 80 perusahaan yang mayoritas berskala kecil menengah di 300 titik ruang publik.
Tidak jelas berapa jumlah layar media yang tersedia di titik-titik itu. Tapi, perusahaan tersebut pernah menyebutkan bahwa manajemen berupaya untuk menyebar 1.000 layar media di empat kota di Indonesia.
Agar menarik para UKM untuk beriklan, maka Adx Asia meluncurkan kampanye “Jadi Pemenang”. Kompetisi pembuatan video bertema “Jadi Pemenang” itu diharapkan dapat melatih UKM-UKM untuk mempromosikan produknya melalui layar media Adx Asia.
TechnoBusiness TV: Indonesia di Mata Investor Jepang
Tidak sulit. “Hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk membuat sebuah iklan produk dan langsung terpasang di semua titik yang kami miliki,” kata Albert. “Biayanya, mulai dari Rp10.000 per hari.”
Masalahnya, apakah beriklan di layar-layar media semacam itu masih efektif? “Untuk lokasi-lokasi tertentu yang ramai, iya, sedangkan di lokasi-lokasi yang sepi jelas tidak,” kata Jeffrey Bahar, Group Deputy CEO Spire Research and Consulting, di Jakarta, Rabu (16/1).
Beriklan di layar-layar media itu tak ubahnya berpromosi di media-media lainnya, baik cetak maupun elektronik. Ada dua pengukurannya, karena jumlah penontonnya banyak atau mengejar efektivitas sesuai target pasar.
Strategi kampanye membuat video bertema “Jadi Pemenang” memang bagus bagi Adx Asia. Akan tetapi, lanjut Jeffrey, tetap saja para UKM mesti berpikir seberapa sesuai layar-layar media itu dengan strategi pemasaran produknya.·
—Ivan Darmawan, TechnoBusiness ID · Foto: Adx Asia