TechnoBusiness Opinion
Ketika GenAI Jadi Penentu Kemenangan Persaingan Perusahaan
Oleh Achmad Fakhrudin, Senior Vice President PT Multipolar Technology Tbk
Oleh Achmad Fakhrudin, Senior Vice President PT Multipolar Technology Tbk
Published
2 days agoon
TechnoBusiness Opinion ● Meski masih banyak perusahaan yang belum mengadopsi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), yang dipengaruhi oleh berbagai hal seperti kesenjangan pengetahuan digital dan keterbatasan infrastruktur, teknologi tersebut telah berkembang lebih jauh lagi, yang diwujudkan dengan kemunculan Generative AI (GenAI).
GenAI merupakan salah satu turunan AI yang paling banyak diperbincangkan oleh kalangan industri belakangan ini, selain AI-nya sendiri. Mengapa GenAI cukup menarik perhatian bagi industri? Sebab, GenAI dapat menghasilkan konten-konten baru berupa teks, gambar, video, audio, 3D, dan bahkan kode perangkat lunak yang penting bagi perusahaan.
Cara baru untuk menghasilkan konten-konten baru, yang mirip sekali dengan yang dihasilkan oleh tenaga manusia, itu bukan hanya mengubah cara perusahaan beroperasi, melainkan juga meningkatkan efisiensi, produktivitas, kreativitas, dan inovasi. Dengan begitu, perusahaan akan memperoleh berbagai keuntungan strategis.
Manfaat GenAI
Seperti diketahui, salah satu contoh penerapan GenAI yang banyak dipakai adalah membantu perusahaan dalam membuat teks atau artikel untuk kebutuhan promosi atau lainnya. GenAI dapat menghasilkan artikel secara otomatis hanya dalam hitungan detik, sehingga membantu perusahaan lebih cepat dalam merespon kebutuhan pasar.
Di bidang kreativitas, GenAI memungkinkan perusahaan memproduksi materi visual berupa desain grafis atau video yang menarik secara lebih cepat dan efisien. Tidak hanya mempermudah proses produksi, teknologi tersebut juga memangkas biaya dan waktu. Berbagai varian desain yang dihasilkan pun menjadikan layanan pelanggan lebih personal.
Dalam layanan pelanggan, GenAI dapat dibenamkan pada fitur chatbot untuk meningkatkan kualitas layanan operasional dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi setiap pelanggan. Teknologi ini mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ke perusahaan layaknya staf layanan pelanggan konvensional, serta menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing pelanggan.
Masih banyak contoh penggunaan GenAI lainnya yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Tetapi, yang pasti, adopsi GenAI memberikan berbagai manfaat strategis. Pertama, mendongkrak performa bisnis (boost business performance). Karena bekerja secara otomatis, GenAI dapat mempercepat dan mempermudah pelaksanaan tugas, yang pada akhirnya mampu mendongkrak performa bisnis.
Kedua, memangkas biaya operasional (operational cost reduction). Dengan otomatisasi, perusahaan dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk berbagai proses sehingga memangkas biaya operasional. Secara umum, biaya operasional yang dapat dipangkas minimal 30% dari biaya operasional konvensional.
Ketiga, mempercepat inovasi (accelerate innovation). Dalam persaingan bisnis yang begitu ketat, kemampuan berinovasi secara cepat menjadi hal yang tak bisa ditawar. GenAI memungkinkan perusahaan menghasilkan ide-ide baru yang dapat dikembangkan menjadi produk, layanan, atau fitur baru dengan kecepatan yang lebih maksimal.
Keempat, meningkatkan personalisasi (more personal). Dalam dunia yang semakin terhubung, pelanggan menginginkan produk dan layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan GenAI, perusahaan dapat memberikan layanan yang lebih personal, atau sering disebut hyperpersonal, sehingga lebih menarik dan relevan bagi setiap individu.
Karena manfaat yang ditawarkan cukup menggiurkan, perusahaan-perusahaan berupaya untuk sesegera mungkin mengadopsi GenAI. Itu sebabnya, menurut data Fortune Business Insights, nilai pasar GenAI sejagat diyakini bakal tumbuh dari US$43,87 miliar pada 2023 menjadi US$67,18 miliar pada 2024. Bahkan, pada 2032, nilainya diperkirakan melompat menjadi US$967,65 miliar.
Tantangan Perusahaan
Tak ada yang membantah bahwa GenAI menawarkan manfaat yang nyata dalam upaya mendongkrak performa dan memangkas biaya operasional. Namun, manfaat yang menarik ini juga membawa tantangan dalam penerapannya. Setidaknya ada beberapa tantangan bagi perusahaan dalam mengadopsi GenAI:
Pertama, kesenjangan pengetahuan digital. Tidak semua perusahaan memiliki tim teknologi informasi yang memahami GenAI dengan baik, sehingga terjadi keterlambatan atau bahkan kesalahan dalam pengaplikasiannya. Kedua, investasi. Meski banyak perusahaan mengakui kecanggihan GenAI, tidak semua perusahaan mau segera mengalokasikan investasinya untuk GenAI.
Ketiga, sumber data. Sebagai penghasil data baru, GenAI sangat bergantung pada sumber data yang diberikan. Oleh sebab itu, perusahaan harus memiliki sumber data yang baik agar data yang diolah oleh platform GenAI dapat akurat. Sebaliknya, data yang salah akan menghasilkan data baru yang salah atau bias.
Keempat, keamanan data. Penggunaan GenAI melibatkan data besar dan sensitif. Tantangan utama yang dihadapi perusahaan dalam mengadopsi GenAI adalah harus bisa memastikan bahwa data yang digunakan aman dan mematuhi peraturan pelindungan data seperti General Data Protection Regulation (GDPR) atau peraturan privasi lokal lainnya.
Kelima, perubahan model bisnis. Mengadopsi GenAI dapat mengubah model bisnis atau cara perusahaan beroperasi, sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan dalam struktur perusahaan dan cara perusahaan berinteraksi dengan pelanggannya. Perubahan model bisnis itu bisa jadi akan menimbulkan resistensi dari karyawan sementara waktu.
Jadi, selayaknya teknologi pada umumnya, penggunaan GenAI bagi perusahaan merupakan sebuah keniscayaan. Pengadopsian GenAI bisa menjadi jalan bagi perusahaan untuk memenangkan persaingan. Akan tetapi, untuk mengimplementasikan GenAI secara maksimal—yang mampu mendongkrak performa bisnis sekaligus memangkas biaya operasional—perusahaan harus bisa mengatasi berbagai hambatan yang ada.●
Kinerja Kinclong, Carro Raih Investasi Strategis dari Woori Venture
PNM Dukung Kementerian BUMN Tingkatkan Daya Saing UMKM
Grab Pilih Cloud AWS untuk Dukung Inovasi dan Pertumbuhan
4,6 Juta Serangan Siber di Indonesia pada Kuartal 3/2024 Diblokir
PNM Berangkatkan Umrah Para Nasabah PNM Mekaar Terbaik
Membaca Lanskap Keamanan Siber Asia Pasifik Tahun Depan
Hitachi Vantara and Virtana Collaborate to Enhance Hybrid Cloud
IAS Expands Into China to Provide Advertising Solutions for Advertisers
Soltius Indonesia Jalin Kemitraan dengan Bhumi Varta Technology