Connect with us

TechnoBusiness Opinion

Menyatukan yang Terpisah 

Oleh Budianto Chandra, Division Head Network Presales PT Multipolar Technology Tbk

Published

on

TechnoBusiness Opinion Belakangan ini, kita semakin sering mendengar kabar bahwa ada pabrik otomotif, elektronik, smartphone, dan lain sebagainya yang beroperasi secara otomatis nyaris tanpa bantuan manusia. Kalau pun masih membutuhkan manusia, persentasenya kecil sekali. Itu semua berkat sistem robotika dan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang berkembang. 

Di China, misalnya, pabrik otomotif Jetour, anak perusahaan Cherry, sudah mengandalkan otomatisasi canggih dalam memproduksi mobilnya. Pabrik BYD di Chongsou mampu menghasilkan satu unit mobil listrik setiap menit. Sementara di Jepang ada Nissan Intelligent Factory yang sanggup merakit mobil di jalur perakitan tanpa keterlibatan manusia.

Di industri smartphone, pabrik Xiaomi di Changping, Beijing, telah mampu memproduksi satu unit per detik seri-seri terkini tanpa campur tangan manusia. Sebanyak 85% alur kerja produksi pabrik smartphone merek Honor sudah otomatis menggunakan mesin dan conveyor belt yang beroperasi secara mandiri sepanjang waktu. Manusia hanya dibutuhkan saat perbaikan.

Advertisement

Contoh-contoh tadi menggambarkan betapa proses produksi barang di berbagai industri saat ini sudah jauh lebih cerdas ketimbang 2-3 dekade lalu. Manufaktur cerdas (smart manufacturing) seperti itu berkembang sangat pesat lantaran dapat mempercepat proses produksi, memangkas biaya operasional, menjawab kelangkaan tenaga kerja, dan lain sebagainya. 

Masalahnya, teknologi operasional (OT) yang dulu berjalan secara terpisah-pisah (silo) kini harus terkoneksi dengan jaringan teknologi informasi (IT). Konvergensi antara OT dan IT memang menguntungkan semua hal, kecuali satu: ancaman siber. Seperti kita ketahui, apa pun yang terkoneksi dengan jaringan IT akan menjadi incaran para penjahat siber. 

Itu yang harus diwaspadai. Jangan sampai perusahaan terlena dengan begitu banyak manfaat konvergensi OT dan IT, tetapi lupa dengan ancaman yang mungkin saja terjadi secara tiba-tiba. Bukan tidak mungkin ancaman siber yang berhasil menyusup akan berdampak pada berhentinya proses produksi di industri manufaktur otomotif, elektronik, smartphone, atau apa saja. 

Jika hal itu terjadi tentu saja akan berdampak pada kerugian yang luar biasa besar bagi perusahaan. Maka dari itu, untuk menghasilkan manufaktur yang benar-benar cerdas dan terbebas dari ancaman siber, perusahaan juga harus cerdas dalam memilih solusi teknologi konvergensi OT dan IT-nya. Solusi-solusi yang layak dicoba, misalnya Fortinet SASE dan Fortinet OT Security.

Solusi-solusi semacam itu sangat penting karena mampu memperkuat pertahanan di era manufaktur cerdas serta konvergensi IT dan OT, sekaligus menyederhanakan pengelolaan jaringan secara menyeluruh. Inilah yang disebut menyatukan yang terpisah secara aman, fleksibel, dan mudah pengelolaannya di dunia manufaktur.

Advertisement

TechnoBusiness, Menara Astra Lt. 25 Unit 25D, Jalan Jend. Sudirman Kav. 5-6, Jakarta 10220, E-mail: editorial@technobusiness.id Copyright © 2017-2025 - TechnoBusiness: Published by PT Pasx Strato International, A Member of Pasxmedia Holding. All Rights Reserved.