Published
7 years agoon
Barangkali Li Ka-shing sendiri tak percaya jika ia akan tercatat sebagai orang terkaya kedua di Asia versi Bloomberg pada usianya yang 89 tahun. Bagaimana tidak, di zaman perang, ia hanyalah seorang pengungsi kecil yang hidup menumpang di pabrik-pabrik di Hong Kong.
Baca Juga: Ron Perry, Nakhoda Baru Columbia
Li lahir di Chaozhou, Guangdong, China Selatan, pada 29 Juli 1928. Ia meninggalkan bangku sekolah karena serangan tentara Jepang sampai ke kotanya. Untuk mengamankan diri, pada 1940 ia bersama keluarganya mengungsi ke Hong Kong.
Sayangnya, tidak berapa lama, saat Li berusia 14 tahun, ayahnya meninggal karena sakit tuberkulosis. Ia menjadi yatim dan menghabiskan masa remajanya dengan bekerja hingga 16 jam per hari di perusahaan perdagangan plastik.
Nasib Li berubah setelah Perang Dunia II usai. Pada 1950, ia memproduksi bunga plastik sendiri, sejarah yang kemudian mengantarkannya menjadi miliarder sampai saat ini. Bloomberg Billionaires Index menyebut kekayaan Li mencapai US$34 miliar.
Kekayaan itu disumbang oleh perusahaan-perusahaan miliknya yang bergerak di bidang manufaktur, properti, ritel, teknologi, dan lain sebagainya. Empat perusahaan terbesarnya yaitu CK Hutchison, CK Asset, CK Infrastructure Holdings Ltd., dan CK Power Assets Holdings Ltd.
Berkat kesuksesannya itu, ia menjadi konglomerat yang amat disegani di Hong Kong, terutama di sektor properti. Mulai Mei mendatang, seperti disampaikan ke publik belum lama ini, ia menyatakan pensiun. Bloomberg mengabarkan, posisinya sebagai chairman CK Hutchison Holdings Ltd. akan digantikan oleh anaknya, Victor, dan Li sebagai penasihat.
Derin CAG, pendiri dan CEO Richtopia, dalam situsnya menulis ada enam tips dan karakter pengantar kesuksesan Li. Keenam tips dan karakter itu antara lain: (1) Sebagai pemimpin yang sukses, seseorang harus menghabiskan waktu lebih lama dari yang lain untuk merencanakan masa depan.
Derin CAG, pendiri dan CEO Richtopia, dalam situsnya menulis ada enam tips dan karakter pengantar kesuksesan Li.
(2) Sekalipun pasar menjadi bearish, jangan pernah terlalu pesimis; dan bahkan jika pasar menjadi bullish, jangan terlalu optimis; (3) Reputasi yang solid untuk diri Anda dan bisnis Anda adalah aset tak ternilai yang tidak tercermin dalam akun tahunan.
(4) Ini bukan masalah seberapa kuat atau percaya diri Anda; Jika Anda tidak rendah hati atau tidak memiliki hati yang baik, Anda tidak akan mencapai kesuksesan sejati.
(5) Sikap dan kebijaksanaan sama pentingnya untuk kesuksesan. Seorang pemimpin tegak mengilhami orang lain untuk menjadi hebat, dan pemimpin yang buruk mendominasi bawahannya untuk menyebabkan kesusahan.
(6) Kunci sukses terletak pada kapasitas untuk menerima perubahan dan adaptasi; Kemampuan untuk memadukan cara-cara tradisional dengan cara berpikir baru sangat penting.●
—Abra Matthew, TechnoBusiness ● Foto-Foto: The Saas Report
Dr. Lamine Jendoubi Jadi Presiden Direktur Siemens Indonesia
Chow Lai Leng jadi Head of Enterprise Kaspersky Asia Tenggara
Veronica Rogers Pimpin Bisnis Global Sony PlayStation
Utsav Garg Pimpin A.T. Kearney Asia Tenggara
Sam McDonagh Tinggalkan Airbnb, Pimpin WeAre8
Ahmad Abdulaziz A A Al-Neama Pimpin Indosat Ooredoo
James Perry, Mantan Petinggi Citi, jadi CFO Zilingo
Pete Thompson Kini Berlabuh di eBay
Pavel Ilii, Imigran yang Sukses Membangun IPWebMedia dengan US$300