Published
5 years agoon
HP telah melakukan 17 kali penggerebekan dan lima kali penangkapan terhadap pelaku selama 15 bulan terakhir.
Jakarta, TechnoBusiness Insight ● Penjualan produk-produk palsu skala global diperkirakan bakal terus meningkat hingga senilai US$1,82 triliun pada 2020. Angka sebesar itu, menurut firma riset ResearchandMarkets, naik dari US$1,2 triliun pada 2017.
Baca Juga: Dapat Tambahan US$30 Juta, Carro Akuisisi Jualo
Perkiraan penjualan produk-produk palsu itu dikeluarkan HP Inc. (NYSE: HPQ), raksasa teknologi informasi yang berbasis di Palo Alto, California, dari penyelidikannya dalam HP Anti-Counterfeiting and Fraud Program.
Berkat program itu, diketahui bahwa salah satu kawasan tertinggi penjualan produk-produk palsunya ada di Asia Tenggara. HP menyatakan produk-produk palsu di kawasan ini senilai US$7,17 juta berhasil diamankan selama 15 bulan terakhir.
[nextpage title=”Produk yang Marak Dipalsukan”]
Salah satu produk yang marak dipalsukan yaitu tinta dan toner. Dengan melibatkan otoritas hukum lokal, HP sudah melakukan sedikitnya 17 kali penggerebekan dan lima kali penangkapan terhadap pelaku pemalsuan.
Baca Juga: Permata Baru di Industri Pelabuhan
Praktik pemalsuan itu bukan saja merugikan konsumen, tapi juga produsen resmi. Melalui HP Anti-Counterfeiting and Fraud Program, seperti disebutkan dalam keterangan resminya, HP ingin melindungi para pebisnis dari masalah-masalah yang diakibatkan oleh produk-produk palsu.●
Teks: TechnoBusiness Insights
Data: ResearchandMarkets, HP
Grafis: HP