Published
6 years agoon
TechnoBusiness Insight ● Pasar terbesar financial technology (fintech) global dibukukan oleh segmen pembayaran digital (digital payment) yang tahun ini mencapai US$3,26 triliun. Nilai itu diperkirakan akan terus meningkat pesat hingga menjadi US$5,41 triliun pada 2022.
Yang termasuk dalam pembayaran digital dari riset tersebut termasuk mobile POS payment, digital commerce, online crowdfunding, robo-advisors dan automated wealth management services, dan marketplace lending (peer to peer platform).
Simak Juga: Erick Hadi Talked About Hard Choice in His Life and Career
Kawasan Asia, pasar yang didominasi negara-negara berkembang, menyumbangkan nilai sebesar US$1,41 triliun. Empat tahun mendatang, nilainya diyakini bakal bertambah hingga US$2,59 triliun. Artinya, pertumbuhan rata-rata tahunan selama perkiraan mencapai 16,4%, melebihi raihan global sebesar 13,5%.
Itu berarti pula bahwa pasar regional Asia menyumbangkan hampir separuh nilai transaksi pembayaran digital global pada 2022. Lantas, berapa sumbangan pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, terhadap nilai transaksi pembayaran digital global saat ini dan nanti?
Merujuk pada data Statista, nilai pembayaran digital di Asia Tenggara tahun ini disumbangkan oleh Indonesia, pasar berpopulasi 265 juta jiwa, dengan angka sebesar US$21,49 miliar.
Jika pertumbuhan rata-rata tahunan yang diprediksi sebesar 15,3% benar, maka pada 2022 Indonesia membukukan nilai transaksi pembayaran digital sebesar US$37,97 miliar.
Transaksi pembayaran digital di Thailand merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Pada 2018, nilainya sekitar US$13,89 miliar, dan diperkirakan naik menjadi US$24,62 miliar pada 2022. Jadi, rata-rata pertumbuhan tahunannya mencapai 15,4%.
Selama ini kita beranggapan bahwa Singapura negara maju sehingga transaksi pembayaran digitalnya cukup tinggi. Ternyata tidak. Tahun ini, nilai transaksi pembayaran digitalnya hanya US$11,77 miliar, tumbuh 12,4% menjadi US$18,79 miliar pada 2022.
Secara mengejutkan Vietnam menyumbangkan jumlah transaksi pembayaran digital terbesar keempat di Asia Tenggara. Pasar itu mencatatkan transaksi US$7,37 miliar tahun ini, dan diperkirakan bakal meningkat 13,5% per tahun menjadi US$12,23 miliar pada 2022.
Di Filipina, nilai transaksi pembayaran digitalnya tahun ini tercatat sebesar US$5,61 miliar. Jika rata-rata tahunan tumbuh 15,8%, maka pada 2022 akan bernilai US$10,08 miliar.
Selain Singapura, Malaysia juga mengejutkan. Posisinya berada di bawah Vietnam dan Filipina itu sangat mengejutkan. Nilai transaksi pembayaran digital Malaysia tahun ini sebesar US$5,01 miliar. Pada 2022, andai prediksi kenaikan tahunannya yang mencapai 17,8% benar, angka itu akan meningkat menjadi US$9,67 miliar.●
Teks: TechnoBusiness Insight
Data: Statista
Grafis: TechnoBusiness ID