Published
4 years agoon
Nilai pasar kecerdasan buatan global sedikit melambat akibat pandemi COVID-19. Tapi, IDC meyakini itu hanya sementara.
Massachusetts, TechnoBusiness Insights • Nilai pasar kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) global, yang meliputi perangkat lunak, perangkat keras, dan layanan, diyakini bakal menyentuh US$ 156,5 miliar.
Menurut periset pasar IDC, nilai pasar kecerdasan buatan itu naik 12,3% dibanding tahun lalu. Meski begitu, pertumbuhannya lebih lambat ketimbang tahun-tahun sebelum terjadi pandemi COVID-19.
Baca Juga: Rachel Barger jadi Presiden SAP Asia Tenggara
Kontribusi terbesar, yakni mencapai 80% dari total nilai pasar AI global, disumbangkan oleh perangkat lunak. Sebagian besar pendapatan perangkat lunak berasal dari aplikasi AI, yaitu senilai US$ 120,4 miliar.
Platform perangkat lunak AI menyumbangkan sisanya dengan nilai sekitar US$ 4,3 miliar. Aplikasi AI Customer Relationship Management (CRM) dan aplikasi AI Enterprise Risk Management (ERM) masing-masing mencetak pangsa pasar 20% dan 17%.
Baca Juga: Tata Consultancy Services India Garap Pasar Pendidikan Indonesia
“Peran aplikasi AI dalam perusahaan berkembang amat cepat. Ini mengubah cara pelanggan Anda membeli, pemasok Anda bekerja, dan pesaing Anda bersaing,” kata Ritu Jyoti, Program Vice President AI Research IDC.
Aplikasi AI terus berada di garis depan inisiatif transformasi digital, mendorong inovasi dan peningkatan untuk operasional bisnis.
Baca Juga: Chow Lai Leng jadi Head of Enterprise Kaspersky Asia Tenggara
Walau dibayang-bayangi pandemi, IDC percaya investasi AI akan terus melaju dan pertumbuhan nilai pasar AI akan segera pulih—yang CAGR-nya dalam lima tahun sejak 2019 sebesar 17,1% menjadi US$ 300 miliar.•
Teks: TechnoBusiness Insights
Data: IDC, Juli 2020
Foto: IBM
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.