Published
7 years agoon
BEIJING – JD.com, raksasa e-commerce pesaing Alibaba di China, menjalin kemitraan strategis dengan Farfetch, platform e-commerce global untuk industri mode premium asal London, Inggris. Kemitraan keduanya terjalin setelah JD menjadi salah satu pemegang saham terbesar Farfetch dengan menyetor US$397 juta.
Dalam pengumuman resminya pada Kamis (22/6), pascaaksi korporasi itu, pendiri dan CEO JD.com Richard Liu bakal bergabung menjadi dewan direksi Farfetch dan Farfetch meraih solusi pemasaran, logistik, dan teknologi untuk membangun merek di China, pasar yang potensi penjualan barang mewah online-nya mencapai US$80 miliar.
Gabungan kekuatan keduanya juga secara otomatis menguntungkan 700 merek dan butik yang menjadi mitra Farfetch, terutama di pasar Negeri Tirai Bambu. Produk-produk Farfetch, misalnya sarung tangan putih yang baru diluncurkan, lantas bisa dikirimkan ke pelanggan melalui layanan JD Luxury Express.
Menurut Richard, BlackDragon—platform teknologi pemasaran digital yang memberdayakan entitas di seluruh ritel, e-commerce, teknologi keuangan, perjalanan, pendidikan, dan otomotif dari JD—bisa dimanfaatkan oleh Farfetch untuk memperluas jaringan pemasaran di China. Layanan kredit JD Finance dan layanan pembayaran JD Pay juga termasuk dalam kerja sama itu.
“Sebagai bagian dari rencana masuk ke pasar barang mewah online, kami tidak menemukan mitra online yang lebih kuat daripada Farfetch,” kata Richard. “Kami selalu percaya bahwa tren jangka panjang e-commerce China mengarah pada kualitas ketimbang harga.”
Sementara itu, pendiri, co-Chairman, dan CEO Farfecth Jose Neves mengungkapkan rasa terhormat dan bersemangatnya untuk mengumumkan kerja sama itu dengan Richard Liu dan JD.com. “China merupakan pasar barang mewah terbesar kedua di dunia, dan kami senang memiliki mitra yang dihormati seperti itu, yang dikenal karena teknologi perlindungan internet protocol [IP]-nya yang ketat,” ujarnya.●
—Zhang Ju, TechnoBusiness ● Foto-Foto: Farfetch
TokoTalk: “Kami Berangkat dari Layanan Berbasis Chatbot”
Shopee, E-commerce Paling Populer di Asia Tenggara
Hadi Kuncoro: E-commerce Perbanyak Barang Impor Itu Begini Hitung-Hitungannya…
E-commerce Indonesia Tumbuh di Atas Rata-Rata Global
E-commerce Melesat, Toko Offline Meredup
China jadi Pasar E-commerce Terbesar Dunia
E-commerce Indonesia Punya Sejumlah Tantangan
Strategi Jet Commerce Taklukkan Pasar E-commerce
Model O2O Terbaru Suning.com Dongkrak Penjualan 155%