Sekalipun banyak orang menganggap kinerja perekonomian nasional telah menekan daya beli masyarakat, nyatanya Grup Astra tetap berhasil membukukan laba bersih yang naik hingga 31% menjadi hampir Rp9,4 triliun. 

TechnoBusiness Insight ● PT Astra International Tbk. (IDX: ASII), kelompok bisnis aneka sektor yang berbasis di Jakarta, melaporkan bahwa selama enam bulan pertama 2017 berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp98,0 triliun. Itu berarti pendapatan tersebut naik 11% dibanding setahun lalu yang mencatatkan senilai Rp88,2 triliun.

Baca Juga: Konsumen di Ranah Digital Global 2017 Mencapai 1,66 Miliar Orang

Dengan kinerja yang bagus itu, Astra meraup laba bersih hampir Rp9,4 triliun. Angka itu naik 31% dari laba bersih sebesar Rp7,1 triliun pada semester pertama 2016. Laba bersih per saham pun juga naik 31% dari Rp176 miliar menjadi Rp231 miliar.

Pendapatan bersih PT Astra International Tbk. pada semester 1/2017

[amcharts id=”serial-3″]

Adapun laba bersih Astra mayoritas disumbangkan oleh sektor otomotif yang mencapai Rp4,1 triliun, disusul alat berat dan pertambangan sebesar Rp2,0 triliun  dan jasa keuangan Rp2,0 triliun. Lalu, sektor agribisnis menyumbang laba bersih Rp832 miliar, infrastruktur dan logistik Rp110 miliar, properti Rp66 miliar, dan teknologi informasi Rp55 miliar.

Laba bersih yang diatribusikan kepada PT Astra International Tbk. pada Semester 1/2017

[amcharts id=”serial-4″]

“Sebagian besar bisnis Grup Astra memiliki kinerja yang baik pada semester pertama 2017. Untuk sisa tahun ini, Astra berharap mendapatkan manfaat dari harga batu bara yang stabil, walaupun hasil kinerja diperkirakan akan terpengaruh oleh meningkatnya persaingan di pasar mobil dan menurunnya permintaan di pasar motor,” ungkap Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto dalam keterangan persnya yang diterima TechnoBusiness Indonesia minggu lalu. ●

—Intan Wulandari, TechnoBusiness Insight/TechnoBusiness ID ● Grafik: TechnoBusiness ID