Published
7 years agoon
Singapura, TechnoBusiness ● Lebih semarak belum tentu hasilnya lebih baik. Kalimat itu cocok untuk menggambarkan betapa Black Friday dan Cyber Monday di Asia Tenggara yang lebih ramai di media sosial ternyata menghasilkan lebih sedikit penjualan dibanding Single’s Day.
Berdasarkan perusahaan media intelijen global Meltwater yang berbasis di San Francisco, California, Amerika Serikat, sekitar 8 dari 10 percakapan (82,92%) di media sosial di Singapura, Indonesia, dan Malaysia didominasi oleh Black Friday dan Cyber Monday.
Indonesia mengerek gemerlap maksimum
Munculnya Single’s Day dalam beberapa tahun terakhir amat menakjubkan, memecahkan rekor setiap tahun yang tahun ini mencetak nilai baru sebesar US$25,3 miliar, dan menarik minat dari seluruh dunia. Meskipun jelas bahwa konsumen China menghabiskan dan berbicara tentang Single’s Day, pembelanjaan dan percakapan besar-besaran di China tampaknya telah diterjemahkan dengan buruk ke pasar lain di Asia Tenggara.
Ketangguhan Alibaba
“Dominasi percakapan Black Friday dan Cyber Monday di kawasan ini membuktikan bahwa pasar ini belum sepenuhnya ditembus oleh fenomena China,” kata Neil Brennan, Area Director Meltwater untuk Jepang dan Asia Tenggara.
Pembicaraan di media sosial
Kesimpulan itu dinyatakan oleh Meltwater setelah melacak persepsi online di media sosial Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, blog, forum, laman pesan, dan situs peninjauan selama 28 Oktober hingga 28 November 2017. Obrolan tertinggi disumbangkan oleh pasar Indonesia yang 88,6%-nya membicarakan tentang Black Friday dan Cyber Monday.
Sedangkan untuk Single’s Day, pasar Singapura merespons lebih banyak dengan angka 22,14% dari percakapan, diikuti oleh Malaysia sebesar 21,97%. Di China, obrolan tentang Single’s Day jelas mayoritas terkait Alibaba, sedangkan di Asia Tenggara oleh Lazada yang kini juga dimiliki oleh Alibaba Group.●
—Michael A. Kheilton, TechnoBusiness ● Foto-Foto: Istimewa