Published
7 years agoon
Jakarta, TechnoBusiness ID ● Tripal.co, aplikasi traveling (trip) kekinian penghubung antara traveler dengan orang lokal terpercaya yang menjadi teman perjalanan (Pal), sejak diluncurkan pada 19 Mei 2017 hingga kini telah berhasil menggaet lebih dari 300 Pal dari 29 provinsi di Indonesia.
Baca Juga: Pasar eTravel Indonesia pada 2018 Bernilai US$9,58 Miliar
Menurut Kevin Wu, pendiri dan CEO Tripal, para Pal itu telah melayani ribuan traveler. Sampai akhir Desember 2017 saja, sebanyak 5.900-an traveler sudah menggunakan jasa Pal yang dikelola Tripal.
“Kehadiran Tripal menjadi angin segar bagi masyarakat lokal di seluruh pelosok Indonesia. Sebab, tanpa perlu melakukan urbanisasi mereka tetap bisa memperoleh pendapatan yang layak,” kata Kevin saat peluncuran aplikasi mobile Tripal versi 1.0 di Jakarta, Kamis (5/4).
Kevin optimistis Tripal bakal sukses lantaran mengusung konsep traveling kekinian. Apalagi, menurut periset pasar Statista yang dilaporkan kembali oleh TechnoBusiness Indonesia, pendapatan eTravel global pada 2018 diperkirakan mencapai US$9,58 miliar.
Pendapatan itu diyakini bakal melonjak signifikan menjadi US$1,02 triliun pada 2022. Lonjakan itu juga terjadi di pasar Indonesia. “Menurut data Statista yang dikutip TechnoBusiness, pendapatan pasar eTravel di Indonesia tahun ini diperkirakan mencapai US$9,58 miliar,” ungkap Kevin.
Baca Juga: Tripal.co, Aplikasi Travel Kekinian yang Berpotensi Menjadi Pengungkit Ekonomi Masyarakat Lokal
Nilai itu disumbang oleh Online Travel Booking seperti paket liburan, akomodasi perhotelan, dan penyewaan tempat tinggal untuk liburan lainnya, sebesar US$2,93 miliar dan Online Mobility Services yang meliputi tiket penerbangan, rental kendaraan, bus, dan layanan berbagi transportasi (ride-sharing) senilai US$6,64 miliar.
“Menurut Statista, nilai pasar eTravel di Tanah Air akan melejit menjadi US$16,52 miliar pada 2022,” ujar Kevin. Oleh karena itu, bisnis Tripal juga diyakini akan meningkat seiring pertumbuhan nilai pasar eTravel tersebut.
Apalagi, kata Bari Arijono, Ketua Umum Asosiasi Digital Entrepreneur Indonesia, sekarang ini zamannya blockchain. Pariwisata berbasis blockchain (blockchain tourism) akan mempermudah proses pengembangan bisnis perusahaan karena bersifat growth hacking dan pembayarannya bisa langsung diterima oleh penyedia jasa.
Bari bahkan mendorong agar Tripal menjadi penyedia teknologi pariwisata (tourism technology) yang bertumpu pada blockchain pertama di Indonesia.●
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ● Foto-Foto: TechnoBusiness ID