TechnoBusiness Insights
Pasar Fitur Display Otomotif Bernilai US$37,13 Juta
Published
5 years agoon
Pasar display otomotif global pada 2017 bernilai US$13,39 juta, naik menjadi US$37,13 juta pada 2026.
Tangerang dan Dublin, TechnoBusiness Insights ● Area pamer Wuling Motors dalam gelaran Gaikindo International Indonesia Auto Show (GIIAS) 2019 di Hall 3H Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang Selatan, selalu tampak ramai.
Maklum, sebagai pemain otomotif di Tanah Air yang tergolong baru, Wuling berhasil membuat gebrakan dengan menyuguhkan kendaraan-kendaraan kaya fitur tapi harga lebih murah dibanding merek-merek Jepang.
Baca Juga: Awas, FaceApp Palsu Menjebak Anda!
Kini, merek asal China itu kembali mengukuhkan posisi tersebut dengan memperkenalkan Almaz 7 Seater berfitur Wuling Indonesian Command (WIND).
Fitur WIND berguna bagi pengemudi untuk membantu mengoperasikan fitur-fitur lainnya, seperti membuka sunroof, melalui perintah suara. Yang menarik, fitur itu berbahasa Indonesia.
[nextpage title=”Nilai Pasar Terus Tumbuh”]
Kian berkembangnya teknologi belakangan ini tak dimungkiri mendorong para produsen otomotif untuk bersaing menciptakan fitur-fitur yang canggih pula di kendaraan yang dirilisnya.
Menurut studi firma riset ResearchAndMarkets yang berbasis di Dublin, Irlandia, pasar display otomotif global terus tumbuh rata-rata 12% per tahun.
Baca Juga: Oscar Darmawan: Harga Bitcoin Bakal Kembali Naik
Dalam hitungan firma riset tersebut, pasar display otomotif global pada 2017 bernilai US$13,39 juta. Jika sesuai proyeksi, nilai itu akan meningkat menjadi US$37,13 juta pada 2026.
Yang dimaksud display otomotif yaitu perangkat layar sentuh dengan segala fitur canggihnya seperti fitur keselamatan navigasi pengemudi dengan akses bebas gangguan.
Juga, fungsi multimedia untuk kendaraan, fitur untuk mengetahui tekanan ban dan indikator panas pada mesin mobil, termasuk konektivitas dengan perangkat lainnya.
Asia Pasifik merupakan pasar dengan pertumbuhan fitur display tercepat di dunia mengingat rendahnya biaya manufaktur, perluasan industri mobil, dan ketersediaan tenaga kerja terampil.●
Teks: TechnoBusiness Insights
Data: ResearchsAndMarkets
Grafis: Tesla, TechnoBusiness ID