Nilai Pasar Etalase Global Dekati US$12,4 Miliar pada 2028

● Meningkatnya urbanisasi dan pendapatan pribadi telah mendorong kenaikan permintaan terhadap etalase global.

● Estetika merupakan faktor utama dalam pembelian etalase karena estetika menciptakan pembelian impulsif.

New York, TechnoBusiness Insights US ● Meningkatnya urbanisasi dan tingkat pendapatan pribadi di banyak negara industri di seluruh dunia akan mendorong pembangunan toko serba ada, toko kelontong, supermarket, dan gerai ritel makanan dan minuman lainnya.

Alhasil, premintaan pasar etalase global meningkat. Dalam laporan berjudul Global Commercial Refrigeration Equipment yang dirilis oleh perusahaan riset Freedonia Group terungkap permintaan pasar etalase global diyakini akan meningkat 5,6% per tahun selama 2023-2028.

Freedenia Group memperkirakan kenaikan permintaan itu akan mengantarkan nilai pasar etalase global mendekati US$12,4 miliar pada 2028. Dalam hal ini, perlu dipahami bahwa etalase yang dimaksud dalam survei mengarah pada etalase pendingin.

Sebab, perusahaan tersebut menjelaskan, pasar etalase global meningkat karena semakin banyaknya aplikasi yang menggunakan peralatan dimaksud, terutama dengan model yang lebih kecil dan lebih terspesialisasi serta kebutuhan penggantian yang sangat besar.

Baca Juga:

• 85% Pengguna Lebih Suka LLM Tanpa Sensor agar Lebih Bebas
• TransTrack Kantongi US$12 Juta dari Putaran Pendanaan Seri A
• Awas, Ada Penggalangan Dana Palsu untuk Advokasi Pavel Durov!

Selain itu, juga didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap makanan dan minuman kesehatan khusus yang mesti didinginkan; dan penggantian yang dipengaruhi oleh kesadaran untuk menggunakan perangkat etalase berpendingin yang ramah lingkungan.

Freedonia mencatat, tidak seperti etalase pada umumnya, estetika etalase berpendingin juga menjadi faktor utama dalam pembelian. Peritel makanan dan minuman percaya bahwa etalase yang menarik akan meningkatkan penjualan, termasuk menarik pembelian impulsif.●

Teks: TechnoBusiness Insights US

Data: Freedonia Group, September 2024

Foto: Pixabay