Connect with us

TechnoBusiness Insights

Sektor Konstruksi Tumbuh, Penjahat Siber Langsung Meliriknya

Ancaman kejahatan siber terhadap sektor konstruksi meningkat.

Published

on

Pasar sektor konstruksi Indonesia diperkirakan naik dari US$305,48 miliar (2025) menjadi US$438,56 miliar (2030).

“Fasilitas jarak jauh yang mengandalkan peralatan jaringan murah sangat rentan terhadap eksploitasi.”

Jakarta, TechnoBusiness Insights ID Konstruksi menjadi salah satu sektor yang paling menggeliat di kawasan Asia Tenggara satu dekade terakhir. Indonesia termasuk negara terdepan dalam daftar penyumbang pertumbuhan—dan akan terus melaju beberapa tahun ke depan.

Advertisement

Perusahaan riset pasar Market Research Indonesia memperkirakan, tahun ini pasar sektor konstruksi nasional akan bernilai US$305,48 miliar. Angka itu diyakini bakal tumbuh menjadi US$438,56 miliar pada 2030. Pertumbuhan tersebut didorong oleh pemerataan pembangunan infrastruktur secara masif.

Sayangnya, pertumbuhan sektor konstruksi yang amat pesat itu lantas menjadi incaran nyata para penjahat siber. Penggunaan teknologi digital yang kian meluas, termasuk otomatisasi dan Artificial Intelligence/AI, demi proses bisnis yang lebih efisien, tak pelak menjadi incaran baru para penjahat siber.

Di Asia Tenggara, berdasarkan catatan perusahaan keamanan siber Kaspersky, pada kuartal 1/2025 ada peningkatan persentase objek berbahaya yang diblokir di komputer Industrial Control Systems (ICS) sektor konstruksi dan manufaktur. Pesertasenya bahkan melebihi rata-rata global.

Jika objek berbahaya yang diblokir komputer ICS sektor konstruksi di kancah global meningkat 22,4%, di Asia Tenggara mencapai 32,9%. Lalu, di sektor otomasi bangunan mencatatkan perbandingan antara 25,0% dan 30,7%; sektor manufaktur meningkat 17,6% dan 23,6%.

Adrian Hia, Managing Director Kaspersky Asia Pasifik, mengatakan, seiring konstruksi merangkul teknologi digital, ada keseimbangan antara peluang dan risiko. Artinya, pelaku bisnis harus memitigasi ancaman secara komprehensif untuk memperkuat lapisan perlindungan dan ketahanan siber mereka.

Advertisement

“Tahun ini dan seterusnya, perangkat digital dapat menjadi target serangan siber karena langkah-langkah keamanan yang sudah ketinggalan zaman. Fasilitas jarak jauh yang mengandalkan peralatan jaringan murah sangat rentan terhadap eksploitasi,” ungkap Adrian.

Untuk itu, penting untuk melihat keamanan siber bukan sebagai biaya, melainkan investasi dalam kelangsungan bisnis—yang tidak hanya melindungi aset dan data, tetapi juga menjaga kepercayaan yang telah dibangun dengan kerja keras bersama para pelanggan dan mitra.

Teks: TechnoBusiness Insights ID

Data: Kaspersky, Juli 2025

Foto: Kaspersky

Advertisement

TechnoBusiness, Menara Astra Lt. 25 Unit 25D, Jalan Jend. Sudirman Kav. 5-6, Jakarta 10220, E-mail: editorial@technobusiness.id Copyright © 2017-2025 - TechnoBusiness: Published by PT Pasx Strato International, A Member of Pasxmedia Holding. All Rights Reserved.